KARIMUN – Dinas Perdagangan, Koperasi UMKM dan ESDM Kabupaten Karimun mengakui adanya beberapa kendala pada saat proses muat tabung gas elpiji 3 kilogram, hingga menyebabkan kelangkaan.
Kabid ESDM Dinas Perdagangan, Koperasi UMKM dan ESDM Kabupaten Karimun, Vandarones Purba menjelaskan, kondisi tersebut membuat lambat karena banyaknya tabung elpiji tiga kilogram yang rusak.
Bahkan, lanjut Vandarones Purba, jumlah tabung yang rusak hingga tidak bisa digunakan mencapai belasan ribu tabung.
“Memang ada sedikit kendala di lapangan, yaitu semakin banyaknya tabung rusak hingga mencapai belasan ribu yang tidak dapat digunakan. Hal ini membuat sirkulasi tabung semakin melambat,” papar Vandarones, Jumat 19 April 2024.
Meski demikian, kata dia, masyarakat tidak perlu panik terkait kecukupan stok elpiji tiga kilogram untuk Karimun.
“Sedaya upaya kami akan mengusahakan sirkulasi tabung isi ulang semaksimal mungkin, sehingga distribusi tabung ke pangkalan dapat berjalan dengan baik,” sambung dia.
Vandarones menyebutkan jika pada pagi Jumat 19April 2024 telah masuk kembali sebanyak 22 LO atau 12.320 tabung dari dua perusahaan atau agen gas.
Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Karimun, Warga Minta Pemerintah Berikan Solusi
“Gas yang datang tersebut langsung didistribusikan keseluruhannya oleh ke pangkalan,” ungkap dia.
Sementara realisasi kuota untuk bulan April hingga tanggal 19, sebesar 165 LO atau 92.000 tabung dari kuota 312 LO atau 174.720 tabung.
Kemudian, lanjut Vandarones, dengan penambahan kuota bulan April sebesar 31%, yaitu 98 LO atau 54.880 tabung.
“Sehingga sisa kuota untuk bulan April ini masih sangat besar yaitu 245 LO atau 137.200 tabung, kemungkinan kuota ini tidak akan terserap,” ujar dia merincikan.
Diakui Vandarones, memang sempat terjadi kelangkaan dikarenakan tutupnya SPBE di Tanjunguban pada saat libur hari Raya Idulfitri mulai tanggal 10-12 April 2024. Kemudian distribusi baru dilanjutkan pada tanggal 13 April 2024.
“Saat ini kuota cukup banyak dan setiat hari ada bongkar gas isi ulang di pelabuhan kolong samping pasar puan maimun,” tuturnya.
Sebelumnya, Kamis 18 April 2024, masyarakat masyarakat Karimun masih kesulitan mencari gas melon tersebut.
Bahkan banyak yang berkeliling pulau Karimun besar dengan mengendarai sepeda motor, dan membawa tabung gas elpiji kosong.