Inilah Varian SARS-CoV-2 Sepanjang 2021

Inilah Varian SARS-CoV-2 Sepanjang 2021
SARS-CoV-2 Coronavirus Variant Omicron. 3D rendering (Shutterstock)

Menurut Rajapakse, jika seseorang yang divaksinasi terinfeksi SARS-CoV-2, ada kemungkinan mereka menularkannya kepada orang lain. Namun, untungnya vaksin secara signifikan mengurangi risiko seseorang terinfeksi yang kemudian mengurangi risiko dia menularkannya.

Dokter spesialis patologi klinik dari Universitas Surabaya (Ubaya) dr. Diane Lukito Setiawan Sp.PK mengatakan, virus termasuk SARS-CoV-2 memiliki kemampuan untuk mempertahankan hidupnya melalui sistem mutasi, yaitu dengan meloloskan diri dari sistem imun yang ada pada tubuh manusia ataupun antibodi yang didapat melalui vaksinasi.

Hingga saat ini, upaya pencegahan yang paling optimal melalui target vaksinasi dengan dosis penuh tercapai di masyarakat diiringi pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan secara berkelanjutan yakni mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitasi dan menghindari makan bersama.

Tes PCR masih merupakan standar baku dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 dan beberapa virus lainnya seperti HIV dan Hepatitis.

“Namun untuk mendeteksi sejumlah varian COVID-19 yang ada perlu tindakan lanjutan whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan pada spesimen dengan hasil PCR positif,” kata dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Surabaya itu dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, otoritas berwenang juga perlu memperketat kemungkinan tambahan kasus lagi dari luar negeri, dengan membatasi orang yang masuk dan melakukan karantina ketat sampai 14 hari dan tak membiarkan ada yang lolos dengan berbagai alasan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *