Iran Pamerkan Rudal Hipersonik ‘Fattah’, Bisa Hantam Israel 6,6 Menit

Menteri Pertahanan Iran saat berbicara pada peluncuran rudal hipersonik 'Fattah'. (Foto:IRNA)

JAKARTA – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan rudal hipersonik buatannya yang diberi nama ‘Fattah’.

Rudal modern berkecepatan tinggi itu diluncurkan dalam sebuah upacara di hadapan Presiden Iran Ebrahim Raisi yang berlangsung di Teheran, Selasa (06/06).

Rudal generasi baru tersebut merupakan pencapaian terbaru IRGC Aerospace Force (IRGCASF), dilansir dari siaran tv nasional Iran.

Komandan IRGCASF, Brigadir Jenderal Amir-Ali Hajizadeh mengatakan, memiliki kemampuan taktis yang hebat. Fattah dapat terbang dengan kecepatan sangat tinggi, dan melakukan berbagai manuver keluar masuk atmosfer bumi.

Rudal Fattah diklaim bisa mencapai kecepatan tertinggi hingga 15 kali kecepatan suara (Mach 15). Rudal ini disebut bisa menjangkau hingga 1.400 kilometer, dan dapat menghantam Israel dalam waktu 400 detik atau 6,6 menit.

Hanya segelintir negara termasuk AS, China, Rusia, dan Korea Utara yang menguasai teknologi pembuatan rudal hipersonik.

Ini tampilan Rudal hipersonik yang diberi nama ‘Fattah’ bikinan Iran, dan mampu hantam daratan Israel dalam waktu 400 detik atau 6,6 menit. (Foto:IRNA)
Baca juga: Iran Luncurkan Rudal Balistik ‘Kheibar’, Mampu Jangkau Israel dan Pangkalan AS

Presiden Ebrahim Raisi mengatakan, bahwa Iran tidak akan mengesampingkan program misil dan pertahanan dalam negeri di bawah ancaman eksternal.

Menurut Ebrahim Raisi, pengembangan rudal adalah jalan yang benar bagi negara untuk bergerak menuju swasembada dalam industri rudal dan pertahanan.

Ebrahim Raisi menambahkan, peluncuran rudal baru memungkinkan Iran untuk memperluas kekuatan pencegahannya. Kekuatan seperti itu akan membawa keamanan, dan perdamaian berkelanjutan ke wilayah di sekitar Iran.

Komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami, yang juga menghadiri upacara pembukaan Fattah memuji rudal tersebut sebagai tanda kemajuan bagi ilmuwan dan cendekiawan muda Iran.

Mengacu pada kemampuan teknologi Fattah, Salami mengatakan, rudal hipersonik modern dapat dengan mudah mengubah jalur dan arahnya masuk dan keluar dari atmosfer untuk menghindari roket anti-rudal.