IndexU-TV

Jemaah Calon Haji Embarkasi Batam Terima Layanan One Stop Service

Embarkasi Batam
Calon jemaah haji menerima layanan One Stop Service dari petugas embarkasi Batam. (Foto: Dok Kemenag Kepri)

BATAM  – Sebanyak 445 Jemaah Calon Haji (JCH) Kloter 1 Embarkasi Batam asal Tanjungpinang, Bintan, Batam, Lingga, Anambas dan Natuna, menerima layanan One Stop Service dari petugas embarkasi saat tiba di Asrama Haji Batam, Sabtu 11 Mei 2024.

Layanan ini meliputi cek kesehatan, penerimaan paspor dan tiket pesawat, living cost dan gelang identitas jemaah.

Untuk layanan kesehatan, petugas embarkasi dari Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam akan melakukan pemeriksaan tahap ketiga (akhir) bagi jemaah. Diantaranya verifikasi data kesehatan, tes kehamilan bagi wanita usia subur, dan edukasi kesehatan.

“Kami berikan prioritas melalui jalur fast track (jalur cepat) untuk jemaah lansia dan berkebutuhan khusus agar mempercepat penerimaan jemaah sehingga tidak menguras tenaga mereka,” kata Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Batam, Ahmad Hidayat.

Para jemaah diminta istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan minum air putih yang cukup. “Kita mendengar di sana cuaca cukup panas tahun ini, jadi kami sarankan menjaga kondisi tubuh agar terhindar dari dehidrasi,” ujar Ahmad.

Selain layanan kesehatan, dalam One Stop Service ini JCH juga menerima living cost sebesar 750 Riyal atau sekitar Rp3.500.000. Uang tersebut merupakan pengembalian dari uang setoran haji yang sudah dibayarkan sebelumnya.

“Uang pembekalan untuk jemaah haji diberikan dalam bentuk uang kertas 500 Riyal, 2 lembar 100 Riyal, dan 50 Riyal. Kami harap uang itu dimanfaatkan jemaah terutama untuk pembayaran Dam dan belanja kebutuhan pokok di Tanah Suci,” kata Kabid Pembekalan, Hamdanis.

Baca juga: Embarkasi Batam Siap Layani 12.298 Jemaah Haji

Selain itu, jemaah juga dibekali gelang berbahan logam, yang wajib digunakan selama menjalankan ibadah haji.

Kepala Seksi Gelang Identitas Andi Febriana menerangkan, gelang tersebut bertuliskan identitas jemaah seperti asal embarkasi dan tahun keberangkatan, nomor kloter, nomor paspor, nama dan bendera Indonesia.

“Gelang ini harus selalu dipakai jemaah, untuk memudahkan petugas di Tanah Suci memberikan bantuan, baik itu tersesat, sakit, atau meninggal dunia,” ucap Andi. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version