Jet tempur F-16V Block 70 bikinan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS). (Foto:Ist)
JAKARTA – Pesawat tempur SAAB Jas 39 Gripen E harus bertarung melawan F-16 Viper Block 70 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat di Manila, Filipina.
Filipina saat ini tengah membuka proyek pengadaan jet tempur, guna melengkapi armada tempur untuk Angkatan Udara Filipina (PAF).
Setelah disingkirkan F-35 Lightning II, dalam pertarungan tender pengadaan jet tempur di Kanada. SAAB dari Swedia kini berjuang lagi, untuk memenangkan proyek pengadaan 12 jet tempur baru di Filipina.
Pihak SAAB menyatakan, akan menawarkan varian jet tempur Gripen tercanggih yakni Gripen E kepada Manila. Selain jual-beli, SAAB Swedia juga menawarkan paket menyewa pesawat tempur tersebut.
Duta Besar Swedia untuk Manila, Annika Thunborg telah membahas penawaran SAAB dengan Jose Faustino Jr, selaku penanggung jawab dari Departemen Pertahanan Nasional (DND) Filipina untuk proyek jet tempur ini.
“Pejabat Penanggung Jawab (OIC), Departemen Pertahanan Nasional (DND) dan Duta Besar Swedia membahas Proyek Pengadaan PAF Multirole Fighter (MRF) dan tawaran oleh perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Swedia Saab AB dari pesawat Gripen, yang merupakan dalam daftar PAF,” kata Arsenio Andolong, Juru Bicara DND dikutip kantor berita Filipina.
Melalui Program MRF, Filipina akan melengkapi jet tempur FA-50 Fighting Eagle buatan Korea Selatan yang telah dimiliki PAF saat ini. Pesawat yang diharapkan adalah, dari jet tempur generasi keempat atau lebih tinggi.
Selain itu, proyek MRF Filipina merupakan bagian dari Program Modernisasi Angkatan Bersenjata bersandi “Horizon 2” yang dijadwalkan mulai 2018 hingga 2022.
Setiap pesawat yang dipilih harus mampu berintegrasi dengan sistem radar yang telah dimiliki PAF, yang memiliki jangkauan sekitar 250 mil laut.
Sebelumnya SAAB Gripen merasa terkejut dan kecewa, lantaran Kanada membeli jet tempur F-35 Lightning II dari Amerika Serikat (AS).
Kanada akan merogoh kocek senilai 5,14 miliar USD untuk mendapatkan 16 unit jet tempur F-35 Lightning II bikinan Lokcheed Martin, AS.
