BANDUNG – Holding perusahaan pertahanan negara PT Pindad (Persero) kembali menerima kunjungan tamu dari Australian Command & Staff College (ACSC) atau Sekolah Staf Komando Australia, Kamis (29/9).
Kedatangan rombongan delegasi dan perwira siswa ACSC disambut Direktur Strategi Bisnis PT Pindad, Syaifuddin beserta jajaran di Auditorium PT Pindad Bandung, Jawa Barat.
Kunjungan tersebut dipimpin ACSC Director of Study Group Capt. Ruth Elsley, Leut. Col. Clarence Hovell, Perwira Siswa ACSC. Selain itu juga hadir jajaran perwakilan Ditjen Strahan Kemhan RI.
Kunjungan rombongan ACSC ke Pindad untuk melihat lebih dekat produk Pertahanan dan Keamanan kebanggaan Indonesia sekaligus fasilitas produksi yang dimiliki oleh PT Pindad.
Pihak ACSC juga melihat adanya berbagai potensi bidang kerja sama, antara ACSC dan Indonesia melalui PT Pindad yang merupakan Holding Defend ID.
Dihadapan rombongan ACSC, Direktur Strategi Bisnis PT Pindad, Syaifuddin menyampaikan Indonesia dan Australia menjalin kerja sama yang baik selama ini, dan berharap semakin meningkat ke depannya khususnya dengan Pindad.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan ACSC, dan apresiasi atas ketertarikan terhadap produk PT Pindad. PT Pindad memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mengembangkan produk-produk pertahanan keamanan seperti senjata, kendaraan tempur dan munisi. Pindad juga merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Holding Defend ID yang bergerak di bidang Industri Pertahanan. Kami juga berharap akan terjalin kerja sama lainnya antara Indonesia dan Australia, “ Jelas Syaifuddin.
ACSC Director of Study Group Capt. Ruth Elsley mewakili rombongan ACSC menyampaikan apresiasi, atas sambutan yang telah diberikan oleh PT Pindad kepada pihaknya.
“Kunjungan ini merupakan kunjungan yang baik bagi para perwira siswa, untuk mengetahui lebih dalam seperti apa produk pertahanan dan keamanan unggulan bikinan Indonesia. Indonesia memiliki perusahaan industri pertahanan yang kuat, sehingga kita bisa banyak belajar dari PT Pindad.” Jelas Ruth Elsley.
Setelah mendengarkan paparan singkat mengenai profil dan produk PT Pindad oleh Syaifuddin, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas produksi produk pertahanan dan keamanan.
Baca juga: Kedubes Inggris Dorong Peningkatan Kerjasama Pertahanan dengan Pindad
Rombongan ACSC juga berkesempatan memegang beberapa varian senapan serbu (SS) bikinan Pindad dan tak lupa mengabadikan momen tersebut dengan berfoto.
Sekadar menambahkan, senjata laras panjang perorangan buatan PT Pindad jenis SS-1 dan SS-2 sukses menjuarai event kejuaraan menembak antarnegara yang diikuti TNI dan negara-negara Asean dan dunia.
Seperti di event lomba tembak Asean Armies Rifle Meet (AARM), tim dari TNI Angkatan Darat (AD) berhasil menjadi kampiun di ajang tersebut lewat senjata buatan PT Pindad.
Bahkan, kontingen TNI AD hingga saat ini masih memegang rekor teratas di ajang AARM dengan mengoleksi 9 trofi, 32 medali emas, 13 medali perak kemudian 10 medali perunggu.
Setelah itu, ranking perolehan medali di bawah Indonesia diikuti Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Brunei, Singapura, Laos dan Kamboja.
Selain AARM, Indonesia juga menjadi juara umum bertahan di ajang Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM) yang selalu digelar setiap tahun oleh Australia.
Di ajang AASAM, tim menembak TNI AD sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang tersebut menggunakan senapan perorangan SS-2 buatan Pindad.
Rekor Indonesia di AASAM tercatat sudah mengoleksi 12 kali juara umum, hingga saat ini rekor tersebut belum ada angkatan bersenjata negara-negara maju yang mampu menandinginya.
Peserta AASAM yakni beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Korea, Kanada, Jepang, dan tuan rumah Australia.
Bahkan pada gelar ke 12 juara umum yang diraih. Indonesia menjadi perbincangan dunia, dan bahkan beredar pemberitaan di jagat maya terkait keunggulan senapan bikinan Pindad SS-2 pada 2015 silam.
Pada salah satu pemberitaan, Australia dan Amerika Serikat menaruh curiga dan meminta untuk membongkar senapan buatan Pindad SS-2 apakah sudah dimodifikasi.
Padahal, senapan perorangan SS-2 V4 yang digunakan TNI AD telah sesuai dengan syarat dan ketentuan dari penyelenggara lomba tembak AASAM.
Baca juga: Pindad dan ITB Sepakat Kembangkan Propelan dan Alat Deteksi Peledak