“Kita juga harus memberikan dukungan agar kapal-kapal swasta bisa lebih kompetitif. Dengan adanya kapal bersubsidi, kita tidak menghilangkan yang komersial. Kapal komersial turut melayani distribusi logistik, sehingga kapal-kapal bersubsidi bisa melayani ke tempat-tempat lainnya yang lebih membutuhkan,” jelas Budi Karya.
Pelabuhan Kalabahi, Alor saat ini melayani trayek tol laut yaitu T-14, dengan trayek: Tanjung Perak-Larantuka-Lembata-Kalabahi-Tanjung Perak.
Menhub juga meminta jajarannya bersama operator kapal untuk terus mengoptimalkan muatan kapal perintis bersubdisi yang yang melayani angkutan penumpang maupun barang dan meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan komoditi lokal sebagai upaya meningkatkan muatan balik.
“Saya apresiasi di Pelabuhan Maumere ini sudah ada muatan balik yang sama banyaknya dengan muatan datang. Ini bisa jadi contoh pelabuhan-pelabuhan lainnya,” ujar Menhub.
Ia berharap kedepannya semakin banyak rute-rute perintis dapat meningkat menjadi rute komersial.
Baca Juga :
“Kami terus mendorong pemerintah daerah dan operator kapal dalam hal ini PT Pelni, untuk bersama-sama memikirkan upaya mengoptimalkan muatan kapal-kapal perintis ini,” tutur Menhub.
Saat ini Pelabuhan Laurentius Say Maumere melayani tiga rute kapal perintis yaitu: Pertama, R29 dengan rute: Laurentius Say/Maumere-Palue-Maurole-Marapokot-Reo-Labuan Bajo-Bima-Benoa-Bima-Labuan Bajo-Reo-Marapokot-Maurole-Palue-Laurentius Say/Maumere.
Kedua, R30 dengan rute: Laurentius Say/Maumere-Marapokot-Reo-Bonerate-Selayar-Makassar-Selayar-Bonerate-Reo-Marapokot-Laurentius Say/Maumere.
Ketiga, R31 dengan rute: Laurentius Say/Maumere-Pemana-Batuata-Banabungi/Pasarwajo-Wakatobi-Kendari-Kolonedale-Kendari-Wakatobi-Banabung/Pasarwajo-Batuata-Pemana-Laurentius Say/Maumere.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Bupati Alor Amon Djobo, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Capt. Mugen Sartoto.