Keluarga Almarhum Harjito Tolak Bantuan Sembako Apindo Kepri

Keluarga almarhum ziarah di makam Hartijo (Foto: Istimewa)

Batam – Pihak keluarga almarhum Harjito (49), menolak bantuan sembako yang diberikan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Kepualuan Riau (Kepri).

Almarhum sendiri merupakan warga Kota Batam, Kepri yang menerima dua kali suntik vaksin Sinovac sekaligus dalam sehari.

Harjito warga Perumahan Bapede, Batam Center setelah divaksin mengalami sakit. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, almarhum mendapat perawatan isentif selama enam hari di  di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.

Almarhum waktu itu mengikuti kegiatan vaksinasi massal yang diadakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri pada Minggu, 11 Juli 2021 lalu.

Ketua RT 01 Perumahan Bepede, Ery Syahrial menyampaikan, sampai saat ini kematian almarhum Harjito masih menjadi tanda tanya oleh pihak keluarga dan warga setempat. Pihak keluarga ingin mengetahui penyebab sebenarnya.

“Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada saya, karena istri almarhum dan tiga orang anaknya masih isolasi mandiri (Isoman),” kata Ery Syahrial saat dihubungi Ulasan.co, Sabtu (31/07).

Ia menuturkan, dari Apindo sempat ingin memberikan bantuan sembako kepada keluarga almarhum. Namun, dirinya mewakili keluarga menolak bantuan tersebut, karena masih fokus menelusuri penyebab kematian almarhum.

“Jadi saya kabari keperwakilan yang mengantarkan bantuan itu, bahwa kami sedang fokus menelusuri kematian almarhum,” ucapnya.

Ia menyebutkan, bantuan sembako yang diberikan perwakilan Apindo setelah dua hari almarhum dimakamkan. Sementara dari pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan tidak pernah datang memberikan bantuan dan memberikan penjelasan secara resmi penyebab kematian almarhum.

“Dari sepengetahuan saya belum ada perwakilan pemerintah yang datang secara langsung maupun menghubungi pihak keluarga,” sebutnya.

Ery mengatakan, pihaknya masih menunggu istri almarhum sembuh dari COVID-19 untuk menentukan langkah selanjutnya. Secara pribadi Ery berupaya mencari keterangan ahli terkait kematian almarhum apakah disebabkan kelebihan dosis vaksin atau kena COVID-19.

“Saya sudah berupaya mencari keterangan ahli, jadi nanti apa langkahnya tergantung dari istri almarhum, apakah membuat laporan kepolisian atau lainnya,” jelasnya. (*)

Pewarta : Adi
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab