Menkeu Sri Mulyani: Pendapatan Negara Turun 4,1 Persen, Ekonomi Indonesia Waspada Tinggi

Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat memaparkan APBN Kita. (Foto:Dok/Tangkapan Layar YouTube Kemenkeu)

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati memasang alarm kewaspadaan tinggi terhadap situasi ekonomi tanah air ditengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI mengumumkan kondisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terkini kuartal I-2024.

Sri Mulyani mengatakan, kondisi perekonomian dunia saat ini sedang dilanda ketidakpastian terutama akibat adanya gejolak geopolitik yang memanas, khususnya eskalasi antara Iran dan Israel.

Ketidakpastian ini membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Diketahui saat ini nilai tukar rupiah terus menurun terhadap dolar AS hingga menembus Rp16.200.

Dengan dihadapkan kondisi tersebut, Sri Mulyani pun memasang alarm waspada tinggi bagi Indonesia.

“Berbagai faktor geopolitik harus diwaspadai, karena akan berdampak pada ekonomi kita,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN edisi April 2024, Jumat 26 April 2024.

Di awal konferensi pers tersebut, Sri Mulyani langsung menyatakan bahwa pendapatan negara pada kuartal I-2024 turun 4,1 persen menjadi Rp620,01 triliun.

“Terlihat cukup positif meskipun kita tetap waspada, karena 2024 ini masuk ke triwulan II banyak perubahan dalam geopolitik, dan geoekonomi yang akan berimbas pada seluruh dunia, dan Indonesia termasuk dan APBN,” sambung Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan lagi kewaspadaan terhadap kemungkinan memanasnya geopolitik dan ketegangan di Timur Tengah.

“Kita masih perlu harus waspada terhadap kemungkinan further disruption dari rantai pasok terutama minyak dan gas, terutama di region itu masih fluid, dan kecenderungan harga minyak tinggi memengaruhi ekonomi dan APBN kita menyebabkan tekanan inflasi,” kata Sri Mulyani menambahkan.