JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI mengumumkan kontrak pengadaan kapal selam mini untuk misi penyelamatan yang nantinya bakal dipergunakan TNI Angkatan Laut (TNI AL).
Sistem penyelamat tersebut bernama Submarine Rescue Vehicle System (SRVS), yang memiliki fungsi untuk mengevakuasi awak kapal selam yang tenggelam.
Penandatanganan kontrak pengadaan itu dilaksanakan 1 September 2023 antara Kemhan RI dengan PT BTI Indo Tekno. Tidak disebutkan berapa nilai kontrak pengadaan perangkat ini.
Kesepakatan penting ini mencakup penyediaan kapal selam penyelamat berteknologi canggih SRV-F Mk-3 dari Inggris, serta kapal induk yang dirancang untuk mendukung misi penyelamatan kapal selam darurat.
Kementerian Pertahanan dalam rilisnya menyatakan, kapal selam merupakan alutsista strategis yang memiliki peran penting bagi Angkatan Laut di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
TNI AL dengan Komando Operasi Kapal Selam (Koopkasel) sebagai operator armada kapal selam di Indonesia, akan segera dilengkapi dengan alutsista pendukung operasional kapal selam berupa SRVS.
Baca juga: Kemhan Umumkan Kontrak Efektif Pembelian Alutsista Pesawat A330 MRTT dan A400M
SRV-F Mk-3 merupakan kapal selam penyelamat modern buatan SMP Inggris, yang mengusung konsep “One Out, All Out.”
Kapal selam SRV-F Mk-3 dirancang mampu menyelamatkan seluruh kru selam dalam satu kali perjalanan saja. Hal ini dimungkinkan karena kapasitas SRV-F Mk-3 mencangkup 50 orang penumpang dan 3 kru untuk mengoperasikannya. Kapal selam penyelamat ini disinyalir yang terbaik di kelasnya.
SRV-F Mk-3 juga mempunyai desain hibrid, yang memungkinkannya untuk dibawa menggunakan kapal induk, maupun dengan pesawat terbang, atau transportasi darat. Hal ini memberikan keunggulan besar dari sistem lainnya.
Selain itu, SRV-F Mk-3 akan dibawa dengan sebuah kapal indukm yang juga dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih, seperti dedicated decompression chamber .
Kapal induk yang akan dioperasikan oleh Koopkasel kapal ini mampu mendukung operasi penyelamatan kapal selam, serta kemampuan untuk memberikan pertolongan pertama, dengan dukungan medis terhadap kru kapal selam yang berhasil diselamatkan.
