Kuota PPDB Enam Sekolah SD dan SMP di Bintan Sudah Overload

Guru di Bintan, Kepri sedang mengajari pelajar untuk mendaftar PPDB dengan sistem online. (Foto: Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) enam sekolah di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sudah kelebihan pendaftar atau overload.

Data dari pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan, enam sekolah yang sudah overload terdiri dari dua SD Negeri dan empat SMP Negeri.

Pelaksanaan PPDB tingkat SD dan SMP di Bintan telah dimulai sejak Senin (19/06) hingga hari ini, Jumat (23/06).

Dua SD Negeri yang overload pendaftar, yakni SD Negeri 003 Bintan Utara dan SD Negeri 019 Bintan Timur.

Sedangkan empat SMP Negeri yang overload yakni SMP Negeri 3 Bintan, SMP Negeri 4 Bintan, SMP Negeri 11 Bintan dan SMP Negeri 12 Bintan.

Enam sekolah yang sudah overload, Kepala Disdik Kabupaten Bintan, Tamsir menyebutkan di Bintan, Jumat (23/06), dikarenakan melebihi Rencana Daya Tampung (RDT) pelajar pada PPDB tahun 2023.

Seperti SD Negeri 019 Bintan Timur memiliki RDT sejumlah 56 pelajar, tapi yang sudah mendaftar mencapai 76 pelajar. Begitu juga dengan SD Negeri 003 Bintan Utara, yang memiliki RDT sejumlah 56 pelajar, tapi yang mendaftar mencapai 60 pelajar.

Lalu, SMP Negeri 3 Bintan memiliki RDT sejumlah 195 pelajar, tapi yang sudah mendaftar mencapai 205 pelajar. SMP Negeri 4 Bintan memiliki RDT sejumlah 96 pelajar, tapi yang mendaftar mencapai 104 pelajar.

Kemudian, SMP Negeri 11 Bintan memiliki RDT sejumlah 195 pelajar, tapi yang sudah mendaftar mencapai 205 pelajar. SMP Negeri 12 Bintan memiliki RDT sejumlah 192 pelajar, tapi yang sudah mendaftar mencapai 208 pelajar.

“Jadi, yang sudah mendaftar sekolah melalui PPDB, dengan sistem online sebanyak 3.246 pelajar dari enam sekolah itu,” terang dia.

Meski seperti itu, pihaknya akan menyarankan orangtua pelajar untuk kembali mendaftarkan anaknya masuk sekolah di zona terdekat tempat tinggal.

Supaya anak tersebut tetap masuk sekolah, hingga mengikuti pembelajaran di sekolah nanti.

“Karena kita tidak mau anak kita tidak bersekolah. Tetap kita tampung dan terima anak-anak kita masuk sekolah,” sebut dia.