BATAM – Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam terkait rencana pembangunan pelabuhan atau New Port Internasional Batam di Tanjung Pinggir, Sekupang, Selasa (15/3) kemarin.
“Kunjungan duta besar ini dalam rangka tindak lanjut Denmark setelah bertemu Menteri Perhubungan RI tentang wacana pengembangan pelabuhan New Port International Batam,” kata Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, Rabu (16/3).
Baca juga: BP Batam Imbau Masyarakat Tidak Beli Kaveling Siap Bangun
“Setelah itu, Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia menghubungi BP Batam untuk melihat secara langsung lokasi pengembangan New Port tersebut,” tambahnya.
Menurut Purwiyanto, pelabuhan itu nantinya akan menjadi pelabuhan keluar-masuk komoditas ekspor-impor ke negara tujuan.
“Dengan harapan, Batam dapat melakukan kegiatan ekonomi secara mandiri, tanpa terlalu bergantung pada Singapura dan Malaysia,” kata dia.
Selain itu, dengan pengembangan dan pembangunan yang terus digesa oleh BP Batam di bawah arahan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Indonesia, infrastruktur pelabuhan menjadi perhatian pemerintah untuk pengembangan guna menunjang kegiatan ekspor impor yang terus meningkat di Batam.
Baca juga: Wali Kota Batam Siap Wujudkan Pembangunan Pelabuhan Tanjung Pinggir
“Dikutip dari laporan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, nilai ekspor pada tahun 2021 sebesar USD 11,8 miliar sedangkan nilai impor sebesar USD 10,8 miliar,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen mengatakan lokasi Batam yang strategis meningkatkan optimisme sektor industri maritim.
“Pasar Indonesia, khususnya Batam, di sektor kepelabuhanan sangat besar. Begitu juga dengan potensi transhipment bila dimaksimalkan dengan baik,” kata Larsen.
Terkait Batam New International Port, Larsen beserta tim akan melakukan uji studi dan kajian bisnis sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, agar dapat disampaikan kepada para investor Denmark di bidang kemaritiman.