Melihat Kemegahan Pagoda Sata Sahasra Buddha Tanjungpinang Akan Diresmikan Menag RI

Pagoda Sata Sahasra Buddha, Kota Tanjungpinang
Ketua Pembina Yayasan Maitri Paramita, Hengki Suryawan. (Foto: Suhardi)

TANJUNGPINANG – Pagoda Sata Sahasra Buddha, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menyimpan banyak keunggulan dibandingkan tempat ibadah Buddha lainnya di Indonesia.

Pagoda ini rencananya bakal diresmikan langsung Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, pada 8 Juli nanti.

Berdiri di atas lahan 10,4 hektare, pagoda tersebut dibangun dengan ketinggian sembilan lantai. Di mana setiap sisinya menyimpan bangunannya dihiasi 20.782 patung para dewa suci. Dengan ketinggian pagoda 46,8 meter.

Pagoda Sata Sahasra Buddha
Pagoda Sata Sahasra Buddha, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Foto: Suhardi)

Ketua Pembina Yayasan Maitri Paramita Hengki Suryawan menyampaikan, ungkapan rasa syukur setelah pembangunan pagoda diselesaikan lebih kurang tujuh tahun dan rencananya bakal diresmikan akhir pekan nanti.

Hengki membeberkan, sejumlah cerita mulai bagaimana sejarah bangunan tersebut didirikan hingga berdiri tegak di kawasan Vihara Avalokitesvara Graha di Kelurahan Air Raja Batu 14, Kecamatan Tanjungpinang Timur.

“Awal mulanya memang ada kendala pengurusan administrasi. Waktu itu kita siapkan lahan untuk bangun Vihara di kawasan Batu 9. Lalu kemudian kita pindah ke sini. Akhirnya jadilah seperti ini,” terangnya.

Ketua Umum Permabudhi Kepri ini mengaku bahwa gedung tersebut juga terbuka untuk umum serta aktivitas wisata, baik lokal maupun mancanegara.

“Sangat happy, kita bisa bangun ini, berguna untuk banyak orang. Dan terbuka juga untuk berwisata,” terangnya.

Baca juga: Menag Yaqut Bakal ke Tanjungpinang, Ini Agendanya

Istimewanya untuk pengunjung, mereka bisa melihat langsung, puluhan ribu wajah patung yang terpasang di setiap sisi bangunan. Belum lagi, patung dewa-dewa suci yang berdiri kokoh untuk umat buddha beribadah terdapat di pagoda tersebut.

Hengki bahkan merincikan, bahwa pagoda tersebut mampu menampung ribuan pengunjung yang sengaja datang berwisata maupun hanya niatan untuk beribadah.

Bangganya lagi, bangunan tersebut dibangun arsitek lokal dengan total anggaran yang digelontorkan mampu Rp100 miliar lebih. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News