Menelisik Kisah Rahma Di Balik Film Janji Di Atas Pelantar (Bagian 1/3)

Tangkapan layar Film Janji di Atas Pelantar. (Foto: Dok)

Rahma Dalam Film

Produser Film Janji di Atas Pelantar (JdP) mengungkapkan awal mula Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, mengambil peran dalam film yang kini hangat jadi bahan perbincangan publik itu.

Produser film JdP, Suprianto mengatakan, dirinya yang pertama kali menghubungi Rahma untuk mengambil peran ibu dari Hamid dan Hafiz (pemeran utama dalam film JdP).

“Saya ‘kan cari peran ibu (Rahma). Termotivasi dari rekan di Batam. Jadi bagus juga kalau Bu Rahma,” jelasnya, Sabtu (07/08).

Pria yang kerap disapa Anto itu mengaku kesulitan mencari figur yang cocok menjadi ibu.

Ia menilai, Rahma yang saat itu belum dilantik sebagai Wakil Wali Kota Tanjungpinang cocok memerankan figur Jamila (ibu Hamid dan Hafiz). Baginya, hal itu bertujuan untuk memotivasi generasi muda Kepri agar terus berkarya.

“Bapak tertarik juga. Bagus nilainya. Untuk motivasi dan contoh anak-anak muda disini,” jelasnya.

Setelah melakukan komunikasi lebih lanjut, akhirnya Anto dan Rahma sepakat untuk bekerja sama dalam film tersebut.

Naskah Janji Di Atas Pelantar yang disutradarai oleh Yannis Alfata. Dalam naskah tersebut Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, berperan sebagai Mak Jamilah penjual otak-otak sekaligus ibu dari Hamid dan Hafiz.

Ternyata dalam naskah tersebut tidak terdapat adegan di dalam kamar. Berdasarkan naskah, latar atau tempat yang diperankan oleh Rahma alias Mak Jamilah antara lain di teras rumah, dalam rumah, dan pelabuhan.

Wanita mirip Rahma dengan seorang pria. (Foto: Ist)

Hal ini juga diperkuat oleh sutradara film Janji di Atas Pelantar, Yanis Alfata. Ia menyebut tidak ada adegan di dalam kamar. Bahkan katanya setiap latihan peran pun dilakukan di ruang terbuka.

“Ngga pernah, kami latihan di pamedan,” katanya.

Saat ditanya terkait foto itu, dirinya tidak ingin berkomentar lebih jauh. Namun dia menduga laki-laki yang ada di foto tersebut adalah kru film Janji Di Atas Pelantar.

“Indentitasnya tidak disebutkan berita juga, masih ambigu. Tapi kalau media menyebutkan itu inisial AC saya baru mau komentar. Walaupun sebenarnya kita sudah tau ‘kan,” katanya.

Sutradara film itu bahkan berpendapat bahwa pandapat kuasa hukum Pemkot Tanjungpinang Agung Dharma itu salah.

“Kalau memang ramai di situ, tidak mungkin foto kayak gitu ‘kan? Pasti ya foto ramai-ramai lah. Gak mungkin dia cuma berdua, yang lain duduk di samping,” katanya.

Yang lebih mengejutkan, lelaki yang di foto tersebut bukan lawan perannya. Katanya, peran lelaki di dalam film itu juga tidak terlalu krusial.

“Kalau lawan perannya ok lah. Peran suami istri. Kalau soal mengajari peran, aku yang ngajari bu Rahma,” katanya.

Ia tidak ingin berkomentar lebih jauh, dan tidak ingin mencampuri hal tersebut.

“Kalau jelas media yang mengungkapkan, baru mau bicara. Kalau sekarang ya gak bisa. Kita ‘kan tau secara pribadi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *