Mengapa Perut Terasa Penuh Setelah Makan Sedikit? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi - perut terasa penuh setelah makan sedikit disebut sebagai "early satiety" salah satu adalah kehilangan nafsu makan.
Ilustrasi - perut terasa penuh setelah makan sedikit disebut sebagai "early satiety" salah satu adalah kehilangan nafsu makan. (Foto: freepik)

Hai Sahabat Ulasan, beberapa orang mungkin mengalami sensasi perut penuh setelah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sedikit.

Kondisi ini seringkali menimbulkan ketidaknyamanan yang perlu diatasi segera. Untuk memahami penyebabnya dan menangani keluhan ini, mari kita tinjau beberapa informasi penting.

Istilah medis yang merujuk pada perut terasa penuh setelah makan sedikit disebut sebagai “early satiety.” Salah satu konsekuensinya adalah kehilangan nafsu makan dan pengurangan porsi makan. Terkadang, memaksakan diri untuk makan dapat menyebabkan mual dan muntah.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Dada Sesak: Penanganan Mandiri dan Penanganan Medis

Ada beragam penyebab kondisi ini, mulai dari efek sembelit, konsumsi makanan tinggi garam dan minuman bersoda, kebiasaan makan yang terburu-buru, hingga stres yang tidak tertangani dengan baik.

Selain itu, sejumlah kondisi medis juga dapat menjadi penyebab perut terasa penuh meskipun makan sedikit, seperti gastroparesis, GERD, dan hipotiroidisme.

Penyebab Makan Sedikit tapi Perut Terasa Penuh

Jika keluhan ini berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Ada kemungkinan keluhan ini disebabkan oleh kondisi medis tertentu yang perlu ditangani.

Beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan perut terasa penuh setelah makan sedikit, seperti dilansir dari alodokter:

1. Gastroparesis

Gastroparesis mengakibatkan perut terasa penuh setelah makan sedikit. Ini disebabkan oleh penurunan kemampuan otot lambung untuk mencerna atau mendorong makanan ke dalam usus kecil, sehingga perut sulit dikosongkan.

Penyebab gastroparesis belum sepenuhnya diketahui, tetapi diabetes dianggap sebagai penyebab utamanya.

2. Sindrom Irritasi Usus Besar (IBS)

Sensasi perut penuh setelah makan sedikit juga dapat terjadi pada sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS). Ketidakseimbangan bakteri baik di usus dapat menyebabkan gas menumpuk dan menciptakan sensasi begah.

Selain perut penuh, IBS biasanya disertai dengan kram perut, diare, atau sembelit.

3. GERD (gastroesophageal reflux disease)

Perut terasa penuh setelah makan sedikit juga dapat disebabkan oleh GERD. Kelainan ini terjadi ketika otot sfingter kerongkongan bagian bawah (LES) melemah, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.

GERD tidak hanya menimbulkan sensasi perut penuh, tetapi juga nyeri ulu hati, nyeri perut, sulit menelan, sakit tenggorokan, mual, muntah, dan batuk kronis.

4. Obstruksi Usus

Penyumbatan pada usus dapat menyebabkan perut terasa penuh meskipun makan sedikit. Kondisi ini membuat makanan dan cairan tertumpuk di usus sehingga menimbulkan sensasi penuh.

Obstruksi usus ditandai dengan kram atau nyeri perut parah yang berulang. Penyebabnya bermacam-macam, seperti jaringan parut pada usus atau radang usus.

5. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme melambatkan pergerakan makanan di saluran pencernaan, menyebabkan sensasi perut penuh, kembung, dan sembelit.

Hormon tiroid yang rendah akibat hipotiroidisme dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, termasuk pencernaan.

Selain kelima kondisi di atas, perut terasa penuh setelah makan sedikit juga dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti radang pankreas, gagal ginjal stadium akhir, atau penyakit hati.

Baca Juga: Teh Bunga Chamomile: 6 Manfaat Kesehatan yang Luar Biasa

Cara Mengatasi Sensasi Perut Penuh Setelah Makan Sedikit

Pengelolaan terbaik untuk keluhan ini tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, beberapa tips berikut bisa membantu meredakan keluhan:

  1. Makan dalam porsi kecil tapi sering untuk menghindari sensasi perut penuh.
  2. Makan perlahan agar tidak menelan udara berlebihan saat makan.
  3. Jika keluhan masih berlanjut meskipun dengan cara di atas, segera konsultasikan kepada dokter. Terutama jika disertai gejala lain seperti muntah, nyeri perut, demam, atau perubahan warna tinja.

Perubahan kebiasaan makan dan gaya hidup dapat membantu meredakan keluhan ini, namun jika keluhan berlanjut atau disertai gejala yang lebih serius, konsultasikanlah dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.***

Ikuti Informasi Kesehatan Lainnya di Google News