Menhan Serahkan 43 Ranpur Khusus Buatan Pindad untuk TNI AD

Anoa
Ranpur panser Anoa 6x6 APC dan Komando produksi dalam negeri yakni PT Pindad. (Foto:Istimewa)

Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menyerahkan sejumlah kendaraan tempur khusus produksi PT Pindad (persero) kepada TNI Angkatan Darat,

Ranpur khusus yang diserahkan, yakni 7 unit panser Badak 6×6, 26 unit panser Anoa 6×6 (APC & Komando) dan 10 unit kendaraan taktis Komodo 4×4 (APC).

Penyerahan secara simbolis kendaraan tempur (Ranpur) khusus tersebut, dilakukan setelah Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022 tanggal 19-20 Januari 2022 di Lapangan Urip Sumohardjo, Kemhan

“Secara simbolis kita serahkan beberapa alutsista produksi dalam negeri kita, yaitu kendaraan berlapis baja ada Badak, Anoa dan komodo dari PT Pindad serta peralatan lainnya untuk angkatan laut dan angkatan udara,” ujar Menhan.

Tema Rapim Kemhan tahun 2022 yaitu Konsolidasi Pembangunan Kekuatan Pertahanan Negara.

Namun pada Rapim kali ini, Menhan Prabowo juga meresmikan logo baru Kemhan RI.

Dalam press confrence, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, tujuan diadakannya Rapim Kemhan untuk meningkatkan sinergitas dan koordinasi seluruh elemen dalam menjalan tugas, serta evaluasi dan tindak lanjut kebijakan tahun sebelumnya.

Baca juga: Korsel Hibahkan 3 Kapal Perang Jenis Korvet untuk TNI AL

“Melalui Rapim Kemhan ini diharapkan adanya sinergitas dan koordinasi yang lebih erat lagi demi kelancaran & suksesnya tugas-tugas kedepan. Kebijakan pertahanan negara tahun 2022, merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut serta upaya peningkatan kebijakan yang ada pada 2021,” tegas Menhan.

Direktur Utama, Abraham Mose mengungkapkan rasa bangganya dan mengapresiasi dukungan Kementerian Pertahanan kepada industri pertahanan dalam negeri, khususnya PT Pindad (Persero).

“Terimakasih atas kepercayaan Bapak Menhan dan Kementerian Pertahanan RI, terhadap industri pertahanan, PT Pindad (Persero). Kami bangga pada Rapim Kemhan hari ini dilakukan acara penyerahan 43 unit kendaraan yang terdiri dari Anoa, Badak dan Komodo oleh Menhan kepada Kasad untuk mendukung tugas pokok TNI,” ujar Abraham.

Abraham menjelaskan, Ranpur Badak 6×6 dibuat berdasarkan kebutuhan TNI khususnya untuk mendukung satuan kavaleri.

Panser Badak memiliki bobot 16,5 ton, dilengkapi dengan turret kaliber 90 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimal dan dioperasikan oleh 3 orang personel.

Sementara, mesin diesel 340 HP yang dilengkapi dengan Turbo Charger Inter Cooler mampu membawa kendaraan ini pada top speed 80 km/h dengan daya jelajah sejauh 600 kilometer.

Badak juga dilengkapi body protection, dngan plat baja anti peluru dan memiliki level proteksi stanag level 3.

Badak
Ranpur kanon Badak 6×6 produksi PT Pindad.(Foto:Istimewa)

Sedangkan, panser Anoa 6×6 Armoured Personnel Carrier (APC) memiliki keunggulan dalam mobilitas, proteksi serta daya angkut.

Panser Anoa 6×6 APC memiliki bobot 13 ton, dibekali mesin diesel 320 HP dengan Turbo Charger water cooler.

Selain itu fitur lainnya juga disematkan seperti Remote Controlled Weapon Station (RCWS), sistem komunikasi dan transmisi otomatis.

Anoa tipe APC memiliki kapasitas 12 orang personel termasuk pengemudi.

Kendaraan ini juga memiliki top speed 80 km/h pada jalan raya dengan daya jelajah 600 kilometer.

Sementara, Anoa 6×6 Komando didesain untuk menjadi kendaraan bagi komandan dalam memimpin serta mengarahkan pasukan dalam pertempuran.

Memiliki kapasitas 7 orang personel serta dilengkapi RCWS.

Baca juga: Anggota TNI AD Gugur dan Empat Alami Luka saat Kontak Tembak di Maybrat

Teraktir, kendaraan taktis (Rantis) Komodo 4×4 Armoured Personnel Carrier (APC), dirancang untuk pengangkut personel dan dapat bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya.

Untuk mesin, Komodo APC dilengkapi dengan mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Inter Cooler.

Selain itu juga dilengkapi dengan Remote Controlled Weapon Station (RCWS), dan mampu mencapai top speed 80 km/h di jalan raya dengan daya jelajah sejauh 450 kilometer.

Kendaraan ini memiliki bobot 8,5 ton, dapat menampung 10 orang personel di dalamnya, dapat terhubung dengan pasukan lain lewat alat komunikasi radio VHF dan HF, serta Intercom yang telah terpasang didalamnya.

Kendaraan ini juga memiliki GPS dan Thermal Vision, untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dalam keadaan gelap di malam hari.

Pindad siap berkolaborasi dengan Kementerian Pertahanan, dalam mendukung upaya peningkatan produksi alutsista dalam negeri.

Selain itu, Pindad juga mendukung program penelitian dan pengembangan, agar nantinya seluruh hasil produksi dalam negeri dapat mandiri secara utuh serta mendukung pembangunan kekuatan pertahanan negara.

Rapim Kemhan dihadiri oleh Jenderal TNI Panglima TNI Andika Perkasa, Wamenhan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigid, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo serta pejabat tinggi di lingkungan Kemhan dan TNI.