IndexU-TV

Minyak Goreng Berlabel ‘Minyak Kita’ Belum Tersedia di Pasar Tanjungpinang

Minyak goreng kemasan yang dijual pedagang Pasar Bintan Center Batu 9, Tanjungpinang. (Foto:Alan Prathama Artha/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Minyak goreng kemasan berlabel ‘Minyak Kita’ yang dirilis Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI belum tersedia di pasaran Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Minyak Kita yang diluncurkan Kemendag RI pada 6 Juli 2022 tersebut, telah resmi dijual ke pasaran seharga Rp14 ribu per liter agar memudahkan masyarakat memperoleh minyak goreng dengan harga murah.

Namun untuk wilayah Kota Tanjungpinang, Minyak Kita belum ada ditemui disejumlah pasar tradisional maupun supermarket.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Riany mengatakan, untuk wilayah Tanjungpinang memang belum ada masuk minyak goreng kemasan Minyak Kita.

“Untuk Minyak Kita di wilayah Tanjungpinang, dan pasar-pasarnya memang belum ada,” sebut Riany, kepada Ulasan.co, Kamis(21/7).

Pantauan Ulasan.co di pasar tradisional Tanjungpinang, Kamis (21/07) tidak ditemukan minyak goreng kemasan Minya Kita tersebut.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan di Tanjungpinang Turun, Kini Rp16 Ribu per Liter

Minyak Kita ini merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan beberapa minggu yang lalu adalah solusi untuk mengatasi mahalnya harga minyak goreng kemasan untuk masyarakat.

Adi, salah seorang pedagang kelontong di Pasar Bintan Center Batu 9 Tanjungpinang mengatakan, di kiosnya hingga saat ini tidak ada distribusi minyak goreng kemasan murah Minyak Kita dari pemerintah.

“Sampai saat ini belum ada minyak goreng kemasan Minyak Kita yang masuk kios kami. Hanya ada minyak-minyak kemasan bermerek Camilla, Siip dan Fortune. Hanya itu saja, tidak ada minyak kemasan pemerintah itu,” kata Adi.

Sambung adi, Harga minyak kemasan bermerek sepakan terakhir sudah berangsur stabil. Seperti minyak goreng kemasan Siip dijual Rp14 ribu per liter, Fortune diharga Rp16 ribu per liter, dan Camilla sudah turun diangka Rp15 ribu per liternya.

Baca juga: Nasib Warga Tanjungpinang ‘Dipaksa’ Terima Kenaikan Harga Elpiji
Exit mobile version