BINTAN – Sejumlah nelayan hingga tauke ikan meminta Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, tegas mertibkan kapal pukat trawl yang beroperasi di perairan Bintan.
Kedatangan para nelayan yang tergabung dalam Forum Perjuangan Pelarangan Pukat Trawl Lintas Ormas dan Organisasi Kepemudaan Bintan mendesak Pelaksana tugas Bupati Bintan Roby Kurniawan menertibkan aktivitas kapal pukat trawl, sebelum masyarakat bertindak di tengah laut.
Seorang nelayan Bintan, Yadi menyampaikan keluhannya sebelum kapal trawl beraktivitas di laut Bintan, penghasilan nelayan cukup bagus. Namun, setelah ada nelayan asing tersebut pendapatan nelayan terus merosot dan berdampak terhadap ekonomi keluarga mereka. Dirinya mewakili nelayan meminta Roby membasmi nelayan trawl dari perairan Bintan.
“Kami minta Pak Roby segera bereskan (kapal trawl) secepatnya, sebelum nelayan yang turun tangan nantinya,” kata Yadi di ruang pertemuan kantor Bupati, Bintan Buyu, Rabu (24/08).
Nurdin, nelayan Desa Kelong, turut meminta ketegasan Pemerintah Kabupaten Bintan agar menertibkan pukat trawl dan kapal tangkap jaring hela atau jaring berkantong beroperasi di perairan laut Bintan.
“Kami haramkan alat tangkap trawl beroperasi di laut Bintan, kami sangat menderita dengan munculnya nelayan trawl ini. Pemimpin bantu kami. Kami butuh makan, jangan usik kami, anak-anak kami butuh biaya anak sekolah,” ujar Nurdin.
Sementara itu, CEO PT Bintan Intan Gemilang (BIG), Dinaria menambahkan, pihaknya lebih memilih tutup usaha, ketimbang memperoleh hasil ikan dengan menggunakan alat tangkap trawl dan cantrang atau jaring hela.
“Kami ingin nenjaga alam, karena kami mau pastikan anak cucu kami untuk merasakan kedepannya. Kami hampir mau menjual kapal, kalau begini kondisinya,” sebut Dinaria.
Hingga berita ini terbit, audensi para nelayan bersama toke ikan sedang berlangsung. (*)
