Nelayan Kampung Melayu Mulai Melaut Setelah Lautnya Tercemar Limbah Minyak Hitam

Nelayan Kampung Melayu
Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (FKUB) Batu Besar Bersatu, Muhammad Idris. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Nelayan Kampung Melayu, Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, mulai melaut pasca perairan sekitarnya tercemar limbah minyak hitam.

Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama (FKUB) Batu Besar Bersatu, Muhammad Idris mengungkapkan, para nelayan sudah mulai melaut sejak sepekan terakhir. Meski sisa-sisa limbah hitam kemarin masih ada.

“Masyarakat sudah ada juga yang melaut. Di sini nelayan tradisional,” ucapnya, Sabtu (27/05).

Ia menjelaskan, hasil dari tangkapan para nelayan saat ini tidak sama dengan sebelumnya. Kali ini, penghasilan para nelayan turun sekitar 40 persen.

Menurutnya, sebagian besar limbah hitam kemarin sudah hilang. Namun, masih ada sisa minyak di permukaan air dan bibir pantai yang cukup sulit dihilangkan.

“Sudah sebagian besar hilang. Tadi ada bersih-bersih bersama lanjutan karena masih ada minyak-minyak. Hasilnya sedikit membaik,” tutur Idris.

Baca juga: Limbah Hitam Cemari Laut Batam, Nelayan Terganggu dan Merugi

Sebelumnya, Limbah hitam mencemari laut Kampung Melayu, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (03/05).

Akibatnya aktivitas nelayan sekitar terganggu dengan adanya limbah hitam mencemari kawasan pesisir.

“Dulu beberapa tahun lalu sudah pernah juga. Tapi waktu angin utara,” katanya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News