IndexU-TV

Pasar KUD Tanjungpinang Ambruk Lagi, BUMD Salahkan Pedagang yang Berjualan

Pasar KUD Tanjungpinang Ambruk Lagi, BUMD Salahkan Pedagang yang Berjualan
Direksi BUMD Tanjungpinang, Irwandi, saat ditemui di Pasa KUD II Tanjungpinang, Sabtu, (05/03). (Foto: Ardiansyah Putra)

TANJUNGPINANG – Direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang,  Irwandi tampaknya menyalahkan pedagang yang berjualan di Pasar KUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau, setelah parkiran pasar ambruk, Sabtu (05/03).

Hal itu disampaikannya setelah pasar itu ambruk kedua kalinya dalam dua pekan terakhir. Pasar itu ambruk pada Ahad, 20 Februari 2022 lalu.

Ia menyebut masih banyak pedagang nakal yang nekat berjualan pascaambruk lantai pasar seminggu lalu.”Memang di lapangan, ada pedagang sama petugas kami melawan,” kata Irwandi di lokasi, Sabtu.

Ia meminta kepada pedagang, untuk bertanggung jawab jika nekat berjualan di tengah kondisi pasar yang sudah tidak memungkinkan.

“Kalau ada apa-apa silakan tanggung sendiri. Kami sudah buat peringatan itu,” ujarnya.

Namun demikian, ia membantah bahwa pihak BUMD melakukan pembiaran kepada pedagang yang nekat berjualan di Pasar KUD II Tanjungpinang.

“Bukan pembiaran, ada pedagang yang nekat. Ada dua tiga orang yang berjualan, yang lain pada ikut. Kami tidak melakukan pembiaran,” ucapnya.

Menurutnya, sebanyak 65 pedagang yang telah terdata di Pasar KUD II Tanjungpinang, 41 pedagang diantaranya telah direlokasi ke Pasar Mini Bestari.

“Ini butuh waktu, sebab Pasar Mini Bestari ini bukan punya kita, punya swasta. Kami meminta waktu selama dua minggu untuk diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, Dalil Ependi berharap, Pemerintah Kota untuk segera memperbaiki pasar atau merelokasi pedagang yang berada di Pasar KUD II Tanjungpinang.

“Harapannya segera dibetulkan. Lagian kasian juga yang jual ikan, nggak ada tempatkan,” ucapnya.

Baca juga: Cerita Korban Pasar KUD Tanjungpinang, Suwarni: Tiba-tiba Ambruk dan Tertimpa Motor

Menururnya, pemerintah telah menyediakan tempat baru bagi para pedagang. Namun sepengetahuannya, tempat tersebut belum selesai.

“Ada sih tempatnya, tapi belum siap. Jadi, yang pedagangnya belum di data sebagian,” pungkasnya. (*)

 

Exit mobile version