PD Pemuda Muhammadiyah Desak Gubernur Kepri Realisasikan Kredit Lunak UMKM

Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga PD Pemuda Muhammadiyah Tanjungpinang, Sopian (Foto: Muhammad Chairuddin)

Sementara itu, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) soal dampak COVID-19 kepada para pelaku usaha di Indonesia, tercatat 34.559 pelaku usaha menjadi koresponden di mana 25.256 adalah Usaha Menengah Kecil (UMK), 6.821 Usaha Menengah Besar (UMB), dan 2.482 di bidang pertanian.

Terdapat tiga sektor usaha yang paling parah terdampak COVID-19, yaitu Akomodasi dan makan minum (92,47%), jasa lainnya (90,90%), dan transportasi dan pergudangan (90,34%). Adapun daerah yang mengalami penurunan pendapatan paling dalam adalah Bali, Yogyakarta, Jakarta, dan Banten.

Selain itu, hasil survei menunjukkan, UMK paling banyak mengalami penurunan pendapatan akibat pandemi COVID-19 atau sekitar 84,20%.

Data lain menunjukkan bahwa 69,02% pelaku UMK membutuhkan modal usaha; 41,18% membutuhkan keringanan tagihan listrik untuk usaha; 29,98% berupa relaksasi atau penundaan pembayaran pinjaman; 17,21% membutuhkan kemudahan administrasi untuk mengajukan pinjaman, dan 15,07% ingin penundaan pembayaran pajak.

Apabila pandemi ini tidak kunjung usai, para pelaku usaha dalam hasil survei tersebut tidak yakin dapat mempertahankan usahanya. Sebanyak 55% responden mengatakan tidak tahu bisa bertahan atau tidak, 25,94% mengaku dapat bertahan lebih dari 3 bulan, dan 14,58% dapat bertahan antara 1 sampai 3 bulan.

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *