Pengamat Politik Ingatkan Era Orde Baru Soal Masa Jabatan Presiden

Analis politik dari Undip Semarang Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin. (Foto: Antara)

Sekarang ini, menurut dia, lebih bagus karena ada pendemokrasian (demokratisasi) ketika orang sudah selesai masa jabatannya dan tidak mungkin lagi menjabat di tempat itu, muncul nama-nama baru.

“Nah, nama-nama baru muncul ke permukaan dalam wacana publik itu bagian dari proses demokratisasi. Jadi, jangan dilihat kemudian munculnya lembaga survei yang cukup aktif memengaruhi wacana publik itu menjadi menurunkan kadar demokrasi kita,” katanya.

“Apakah koalisi Jokowi-Prabowo akan berlangsung?” tanya ANTARA yang dijawab Teguh Yuwono, “Itu menjadi bagian yang menarik. Akan tetapi, itu semua muaranya pada tokoh-tokoh partai sebetulnya, seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan tokoh partai lainnya.”

Ia memprediksi pada Pemilu 2024 tokoh-tokoh lama sebagai faktor penentu siapa saja yang menjadi bakal capres/cawapres, sementara figurnya baru, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Puan Maharani. Mereka bukan tokoh lama selevel dengan Megawati, Amien Rais, SBY, dan Prabowo.

“Sebetulnya pertarungannya masih tokoh-tokoh lama. Pertarungan tokoh-tokoh tua yang memang menguasai jaringan perpolitikan nasional, khususnya di partai-partai besar dan kuat itu,” pungkasnya.

Pewarta: Antara
Redaktur: Albet