Pengumpulan Zakat Nasional Tahun 2022 Ditargetkan Rp26 Triliun

Baznas
Ketua BAZNAS RI Noor Achmad (kemeja putih) saat berfoto bersama dengan para pimpinan BAZNAS dalam kegiatan Tasyakur Satu Tahun Pimpinan BAZNAS di Jakarta, Rabu (5/1/2022). (ANTARA/Asep Firmansyah)

Jakarta – Pengumpulan zakat nasional di tahun 2022 oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) ditargetkan mencapai Rp26 triliun.

Dari jumlah itu terkumpul tidak hanya dari zakat, tetapi juga infak dan sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya secara nasional.

“Untuk tahun 2022, Baznas secara nasional punya target pengumpulan Rp26 triliun,” ujar Ketua Noor Achmad, saat bincang media di kantor Baznas Jakarta Pusat, Rabu (05/01).

Ia merinci target pengumpulan zakat dari Organisasi Pengumpulan Zakat (OPZ) Baznas Pusat Rp760 miliar.

Sedangkan Baznas provinsi Rp2,12 triliun, dan Baznas kabupaten/kota Rp6,94 miliar serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rp16,17 triliun.

Adapun metode penghitungan target itu, melalui nilai rata-rata dari tiga komponen yakni presentase pengumpulan 2019, pengumpulan 2020, dan presentase potensi zakat provinsi serta kabupaten/kota.

Menurut dia, agar target tersebut dapat tercapai maka diperlukan kolaborasi antarpegiat zakat baik dari Baznas pusat hingga wilayah dan lembaga amil zakat se-Indonesia.

“Jadi perlu kerja sama antara LAZ atau OPZ, untuk sama-sama menghimpun potensi zakat yang ada demi kemaslahatan bersama,” kata dia.

Angka target ini naik dari capaian 2021 yang hanya Rp11,5 triliun.

Noor mengatakan, pada 2021 Baznas membukukan rasio penyaluran sebesar 82 persen dari total pengumpulan.

Penyaluran itu melalui sejumlah program seperti Jaga Kiai, Jaga Pesantren, Jaga Yatim, Z-Chicken, permodalan berbagai usaha hingga program pemulihan bencana.

Adapun sisa dana penghimpunan, nantinya akan disalurkan pada Januari 2022.

“Baznas berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang sedemikian tingginya dalam menunaikan zakat meskipun situasi sejak pandemi belum kembali pulih sempurna,” kata dia.