JAKARTA – Amerika Serikat bersama sekutunya Inggris serta Israel memulai peperang baru dengan Yaman. Mereka membombardir Yaman dengan mengirimkan rudal jelajah Tomahawk, Jumat 12 Januari 2024.
Juru bicara kelompok milisi Houthi Yaman, Abdulsalam Jahaf mengatakan, serangan dari ketiga negara itu menghujani beberapa kota termasuk Sanaa.
Namun pihak AS dan Inggris tidak menyampaikan apa pun terkait serangan itu, Namun, sebelumnya ada beberapa pemberitaan media Inggris dan Amerika.
Media-media Barat itu melaporkan, bahwa serangan akan segera terjadi Kamis 11 Januari 2024 malam, mengutip sumber anonim di Gedung Putih dan 10 Downing Street.
“Sekarang Amerika, Inggris, dan Israel melancarkan serangan ke Hodeidah, Sanaa, Dhamar, dan Saada,” tulis Jahaf di akun X.
“Kami akan mendisiplinkan mereka, Insya Allah,” sambung Jahaf.
Seperti yang dilaporkan Reuters, ada tiga ledakan terjadi di Sanaa. Secara resmi dikenal sebagai Ansar Allah.
Kemudian kelompok Houthi menyatakan, solidaritas membela Gaza akhir Oktober sebagai reaksi terhadap serangan Israel terhadap daerah Palestina tersebut.
Sejak itu Kelompok Houthi telah melakukan lebih dari 20 serangan terhadap kapal-kapal pelayaran milik Barat di Laut Merah.
Laut Merah adalah jalur perdagangan utama sibuk, yang menghubungkan Eropa dan Asia melalui Terusan Suez.
Perusahaan-perusahaan pelayaran besar telah menanggapi hal ini, dengan mengubah rute kapal mereka di sekitar Afrika, sehingga menaikkan harga dan biaya asuransi.
Jahaf menanggapi ancaman dari Washington dan London, dengan menyatakan di akun media sosial X, bahwa Houthi akan menanggapi setiap agresi Amerika.
“Dan membuat AS berlutut dan membakar kapal perangnya dan semua pangkalannya serta semua orang yang bekerja sama dengannya, tidak peduli berapa pun biayanya,” papar Jahaf.