BINTAN – Pasir putih menghampar di bibir pantai yang ditumbuhi pohon bakau.
Suara gelombang laut, percikan air laut dan siulan burung cikalang seolah memecah kesunyian di tengah panas terik.
Nara pun merangsang riang, teduh nian manja ketika matahari menyinari lautan. Nara dahulu adalah nama orang yang tinggal di Desa Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Nara kini menjadi sebuah nama dari pantai bak surga di kawasan yang tersembunyi di belakang Museum Bahari Bintan ini. Banyak wisatawan yang belum mengetahui Pantai Nara, yang berada di Kilometer 36, Desa Teluk Bakau.
Bagi mereka yang sudah menjamah pantai itu, tidak mengherankan bila kembali lagi. Keindahan Nara memukau mata dan menenangkan jiwa, menepis lara dan menimbulkan rasa bahagia. Karena itu, ada candu kebahagiaan di Nara.
Salah satu warga lokal di sekitar Teluk Bakau bercerita keindahan Pantai Nara tidak kalah dibanding objek wisata bahari lainnya di Bintan. Nara terus bersolek setelah mendapat perhatian pemerintah.
Pantai itu pun sering digunakan oleh wisatawan lokal maupun turis dari berbagai negara seperti Perancis dan Tiongkok. Wisatawan dapat bersantai di gazebo atau pondok yang kokoh di bibir pantai sambil menikmati keindahan Nara. Sewa gazebo di Pantai Nara cukup terjangkau hanya Rp35.000.
Kelompok turis juga kerap menggelar “family gathering” di pantai ini, menambah keakraban di antara mereka.
“Pantai Nara buka dari pagi sampai malam. Kalau malam hari, ada ‘live music’ yang bisa dinikmati pengunjung sambil menikmati bintang malam dan suara deburan ombak,” ucap dia.
Selain itu, terdapat fasilitas parkir yang luas dan kamar mandi yang cukup bersih yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Pantai Nara dapat menjadi salah satu destinasi wisata baru bagi masyarakat yang ingin menikmati pasir yang putih dan deburan ombak untuk melepas penat bersama teman dan keluarga.
Di Pantai Nara juga terdapat Bumdes Sejahtera Teluk Bakau yang menyediakan minuman dan makanan untuk disantap sembari menikmati indahnya laut. (*)
