Batam – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batam, Kepulauan Riau meminta pemerintah bangkitkan gairah pariwisata.
Ketua PHRI Kota Batam, Muhammad Mansur mengatakan, dengan penurunan kasus COVID-19 dan PPKM level 2 di Kepri dampak berdampak baik.
“Dengan penurunan level PPKM di Kepri, khusunya kota Batam membawa angin positif bagi hotel dan restoran,” ujar Mansur di Batam, Minggu (03/10).
Mansur menturkan, berharap dengan penerapan PPKM Level 2, pemerintah daerah atau pemerintah pusat memberikan regulasi yang bisa membangkitkan dunia pariwisata, terutama berimbas langsung kepada hotel dan restoran di Batam.
“Kita lihat data penerbangan dari berbagai daerah ke Batam sudah cukup bagus dibandingkan PPKM Level 4 kemarin. Kita berharap ada perubahan di sisi regulasi seperti pemerintah mensubsidi swab PCR sehingga memudahkan orang untuk bepergian ke Batam,” ujarnya.
Lanjut, kata Mansur, optimis tingkat okupansi hotel dan restoran di Batam akan mengalami peningkatan.
“Intinya kita berharap regulasi yang berimbas positif kepada dunia perhotelan dan restoran yang ada di Batam,” ujarnya.
BACA JUGA: Berwisata di Kampong Teripang Sambil Perawatan Kecantikan
Berbagai aturan terkait protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah telah dilakukan, mulai dari adaptasi kebiasaan baru hingga penerapan sistem QR Code PeduliLindungi bagi para pengunjung hotel.
“Saat ini hotel di Batam bersiap menerapkan barcode PeduliLindungi, bagi siapa saja dan dengan tujuan apapun datang ke hotel,” ujarnya.
Mansur mengatakan guna mendukung pemutusan penyebaran COVID-19, hotel dan restoran berada di bawah naungan PHRI sedang menunggu proses perijinan pengguna QR code PeduliLindungi dari kementerian.
Adapun penerapan aturan penerapan QR Code PeduliLindungi, diakuinya sesuai dengan Surat Edaran (SE) Walikota Batam, mengenai sistem pelacakan elektronik dalam upaya pencegahan COVID-19 dan menjamin keamanan pengunjung.
“Untuk kenyamanan semua tamu hotel, kami dari PHRI terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pedoman protokol kesehatan di lingkungan hotel dan restoran yang dilalui dengan beberapa kali revisi,” pungkasnya. (*)