PLN Natuna Butuh Tambahan Daya 10 MW untuk Mendukung Investasi

PLN ULP Natuna
Kantor ULP PLN Natuna, di Kecamatan Bunguran Timur. (Foto:Muhamad Nurman/Ulasan.co)

NATUNA – PLN Natuna, Kepulauan Riau membutuhkan tambahan daya listrik sebesar 10 Megawatt (MW) guna mendukung pembangunan dan investasi.

Pemenuhan layanan listrik, merupakan modal dasar untuk mendukung roda pembangunan dan investasi di Natuna.

Listrik merupakan salah satu instrumen, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerah, untuk itu kebutuhan listrik menjadi hal yang paling krusial.

Hampir semua kegiatan tidak terbebas dari listrik baik itu pembangunan, perputaran ekonomi bahkan investasi.

Bupati Natuna, Wan Siswandi mengatakan, Kabupaten Natuna sangat membutuhkan tambahan daya listrik.

Bahkan listrikyang ada saat ini, Wan sebut belum meabelum memadai.

Baca juga: PLN Natuna akan Mendapat Tambahan Mesin PLTD 2 MW

“Kita upayakan pasokan listrik di Natuna ditambah lagi dayanya,” ucap Wan Siswandi di Kantor Bupati, Senin (14/04).

Ia menjelaskan, pemenuhan listrik di Natuna merupakan salah satu program prioritas dirinya beserta wakil.

Mengingat, saat ini Natuna dalam tahap perkembangan

Untuk itu ia mengaku telah melakukan kunjungan kebeberapa menteri terkait, guna merealisasikan apa yang menjadi visi dan misi mereka berdua dan kunjungan tersebut membuahkan hasil.

“Kemarin kita sudah mengajukan ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan akan memberikan tambahan listrik sekitar 10 Mega,” ujarnya.

Ia menjelaskan, penambahan mesin kali ini bukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) namun berupa energi terbarukan.

Baca juga: Kemensos Tanggung Iuran BPJS Kesehatan Masyarakat Natuna

“Bukan diesel tapi energi terbarukan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP), Boni Sofianto mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait penambahan tersebut.

“Belum ada,” tulis Boni melalui Whatsapp.

Ia menjelaskan, saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan ULP PLN belum memiliki kemampuan untuk mengoperasikan Pambangkit Listrik Energi Terbarukan.

“Pastinya perlu Upskiling (peningkatan kemampuan) dan training lagi,” pungkasnya.