Polisi Mediasi Kasus Bullying di Bintan

Kasus Bullying
Mediasi kasus bullying di Polsek Bintan Timur. (Foro: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bintan memediasi  kasus bullying atau perundungan di Kantor Polsek Bintan Timur, Senin 25 Maret 2024.

Mediasi itu melibatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan, Disdik Kota Tanjungpinang, pihak sekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bintan. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bintan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Tanjungpinang, dan orang tua korban serta pelaku.

“Kita melakukan rapat koordinasi terhadap peristiwa bullying yang terjadi pada anak di bawah umur,” kata Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Marganda Pandapotan.

Sampai saat ini, kata AKP Marganda, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap 13 orang saksi termasuk empat orang pelaku, dan ditambah satu orang korban bullying.

Mediasi ini digelar untuk mencari titik temu persoalan dan penyelesaian lewat damai atau proses hukum. “Kalau tidak terpenuhi, maka proses diversi akan kami lakukan,” sebut dia.

Dalam kesempatan itu, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bintan, Aryati menyayangkan terjadinya kasus bullying di lingkungan pelajar. Ia menuturkan, seharusnya para pelajar tidak melakukan hingga berbuat hal yang tidak diinginkan, seperti bullying.

“Ke depan jangan sampai terjadi kembali kasus bullying di lingkungan pelajar di Bintan,” sebut dia.

Baca juga: Usai Viral Aksi Bullying, Polisi Amankan 13 Anak di Bawah Umur di Bintan

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Bintan, Sri Lestari. Ia menyebutkan, kasus bullying tidak hanya tanggung jawab pihak sekolah saja. Tetapi juga tanggung jawab semua unsur masyarakat maupun instansi lainnya.

Menurut Sri, banyak masyarakat menganggap bukan hal penting saat melihat atau menjumpai anak-anak berkumpul di suatu tempat. Semestinya, masyarakat harus menegur anak yang sedang ngumpul tersebut. Supaya tidak terjadi yang diinginkan.

Ia berharap para pelajar harus hebat di era digital dengan menjadi kreatif hingga inovatif, dan bisa membawa hal yang positif.

“Ke depan, anak kita semakin selektif meng-upload semua berita, hingga pergaulan,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News