BATAM – Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) IV Batam berlatih renang tempur di perairan Tanjung Sengkuang, Batam, Senin (20/11/2023).
Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan serta menjaga kemampuan dasar perorangan dan mempertajam kualifikasi tempur laut sebagai pasukan amfibi.
Renang tempur merupakan salah satu kemampuan dasar yang wajib dikuasai seorang prajurit amfibi Korps Marinir. Oleh karena itu, secara berkala latihan ini terus diasah dan diaplikasikan di laut.
Dalam latihan itu, prajurit mengenakan seragam loreng lengkap beserta senapan laras panjang SS-1 berenang menembus gelombang lautan.
Adapun start renang tersebut, di mulai Dermaga Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV menuju Tanjung Sengkuang.
Komandan Yonmarhanlan IV Batam, Mayor Marinir Andi Arif Mangkubumi, S.IP menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut merupakan latihan rutin untuk mengasah kemampuan prajurit agar selalu terbina dan terlatih.
Dengan demikian, lanjut Andi Arif Mangkubumi, prajurit akan selalu siap kapan saja ketika Pertiwi memanggil.
Baca juga: HUT ke-78 Korps Marinir TNI AL, ‘Jalesu Bhumyamca Jayamahe’
Menurut sejarahnya pada tahun 1945, Korps Marinir sebelumnya dikenal sebagai Korps Komando Operasi (KKO) selama masa Revolusi Nasional Indonesia. Marinir Indonesia berdiri sebagai jawaban, terhadap kebutuhan akan kekuatan amfibi dan pertahanan pantai.
Dalam masa kemerdekaan yang baru diproklamasikan itu, pasukan yang dijuluki ‘Hantu Laut’ ini memiliki peran vital dalam merebut kembali wilayah yang dikuasai penjajah Belanda.
Korps Marinir terus mengalami perubahan, dari segi modernisasi dan pengembangan yang mencakup personel, peralatan, dan kemampuan operasional terus ditingkatkan.
Alhasil, Korps Marinir saat ini sudah menjadi kekuatan yang sangat terlatih dan handal dalam berbagai situasi operasi.
Marinir sangat andal dalam melaksanakan infiltrasi serbuan pantai malam hari, hingga merangsek ke daratan yang jauh di jantung musuh.
Marinir adalah petarung yang gigih, dengan semboyan ‘Jalesu Bhumyamca Jayamahe’ yang artinya ‘Di Laut dan Darat Kita Jaya’.