Prakiraan Cuaca di Tanjungpinang dan Bintan Sampai 14 Januari 2022

Kantor BMKG Kota Tanjungpinang. Foto : Muhammad Chairuddin

Tanjungpinang – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah Tanjungpinang dan Bintan, Kepulauan Riau. Kondisi cuaca mulai dari cerah berawan hingga berpotensi hujan sampai 14 Januari 2022.

Prakirawan BMKG Stasiun Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Khalid Fikri Nugraha Isnoor mengatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer pengaruh fenomena cuaca skala global kurang berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas konveksi di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya. Nilai Sea Surface Temperature yang hangat dengan anomali SST positif dapat meningkatkan pasokan uap air ke atmosfer yang mendukung untuk pertumbuhan awan konvektif di wilayah Pulau Bintan.

“Fenomena cuaca skala lokal berupa adanya belokan angin (shearline), dan Siklonik di Barat Kalimantan masih sering terjadi di sekitar wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya,” ujarnya di Tanjungpinang, Rabu (12/01).

Selanjutnya, kondisi kelembapan atmosfer pada lapisan bawah hingga menengah yang diprakirakan masih cukup basah juga dapat mendukung untuk terbentuknya awan konvektif penghasil hujan. Oleh karena itu, secara umum kondisi cuaca di Pulau Bintan umumnya berawan dan berpotensi terjadi hujan intensitas ringan – sedang pada siang dan dini hari yang bersifat lokal (showers).

Baca juga: Polisi Bekuk Seorang Wanita dan 2 Pria Pengedar 1 Kg Sabu dan Ekstasi di Tanjungpinang

Untuk cuaca pada 12 Januari di Tanjungpinang, Bintan Buyu, Tanjung Uban, Lagoi, Trikora dan Kijang diprakirakan berawan sepanjang hari. Pada 13 Januari di Tanjungpinang, Lagoi, Trikiro dan Kijang diprakirakan berawan sepanjang hari, sedangkan Bintan Buyu dan Tanjung Ubang diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan pada siang hari.

Selanjutnya, pada 14 Januari di Tanjungpinang, Bintan Buyu, Tanjung Uban, Lagoi, Trikora dan Kijang diprakirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan ringan – sedang pada siang.

“Waspada terhadap adanya potensi terjadinya hujan ringan-lebat secara tiba-tiba yang dapat disertai petir dan angin kencang akibat munculnya awan Cumulonimbus (Awan tebal berwarna hitam),” jelasnya. (*)