Rakyatnya Borong Supercar Lamborghini hingga Cadillac, Negara Ini Langsung Bangkrut

Saksi bisu era kejayaan negara Pulau Nauru di Benua Oseania, yakni mobil mewah Cadillac yang menjadi besi tua. (Foto:Dok/nevsedomacom

JAKARTA – Salah satu negara di kawasan Benua Oseania dinyatakan bangkrut, padahal negara tersebut awalnya didaulat sebagai pulau terkaya. Pendapatan per kapitanya, bahkan pernah melampaui negara Arab yang kaya minyak.

Negara pulau terkaya yang dimaksud yaitu Nauru. Negara Pulau Nauru di Benua Oseania, bertetangga dengan Australia, Fiji, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Kiribati, Nauru, Palau, Papua Nugini, Samoa, Selandia Baru.

Namun kini Nauru dilaporkan bangkrut, setelah penduduknya menghabiskan uang untuk mobil supercar arau mobil sport mewah seperti Lamborghini hingga Ferrari.

Nauru disebut negara pulau terkaya di dunia mengalami kejatuhan, akibat eksploitasi asing dan juga merajalelanya korupsi.

Berikut fakta-fakta terkait kebangkrutan Nauru, mengutip cnbcindonesia, Ahad 23 Februari 2025:

Bermula dari tambang fosfat

Selama bertahun-tahun, ekonomi Nauru ini sangat bergantung pada fosfat. Bahan tersebut sangat berharga yang digunakan dalam pupuk, yang ditemukan dalam jumlah besar oleh perusahaan Inggris tahun 1900-an.

Penambangan fosfat dimulai pada 1907, dengan pemerintah Inggris, Australia, dan Selandia Baru mengeksploitasi sumber daya tersebut selama sebagian besar abad ke-20.

Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1968, Nauru mengambil alih tambang fosfat, yang menyebabkan ledakan ekonomi.

Selanjutnya, laporan tahun 1982 dari The New York Times menyatakan bahwa negara kepulauan itu memiliki “pendapatan per kapita yang melampaui negara Arab kaya minyak mana pun”, menggambarkannya sebagai negara demokrasi independen terkecil dan terkaya di dunia.

Kemakmuran baru ini terbukti, ketika seorang kepala polisi di Nauru tiba-tiba membeli Lamborghini, meskipun tidak muat di kursi pengemudi.

Aktivitas tambang fosfat yang beroperasi pada 1990-an di Pulau Nauru. (Foto:Dok/nevsedomacom)

Mobil super mewah lainnya, termasuk Ferrari juga diimpor. Ini terjadi meskipun Nauru hanya memiliki satu jalan beraspal dengan batas kecepatan hanya 25 mph.

Meskipun hanya sebagian orang di Nauru yang kaya raya, dalam hal saldo bank mereka saat itu. The New York Times melaporkan, kekayaan negara telah mengubahnya menjadi hampir menjadi negara kesejahteraan tertinggi.

Pemerintah menyediakan semua layanan penting secara gratis, termasuk sekolah, perawatan medis dan gigi, transportasi bus, bahkan surat kabar Pemerintah.

Jika perawatan di dua rumah sakit setempat tidak memadai, penduduk pun langsung diterbangkan sejauh 2.500 mil ke Australia dengan biaya pemerintah. Biaya pendidikan tinggi untuk anak-anak mereka di universitas-universitas Australia juga ditanggung negara.

Konsumsi yang menggila

Namun, tampaknya ada pihak lain yang mendapat manfaat lebih langsung dari kekayaan fosfat di pulau itu, dengan bukti pembelian mewah yang masih terlihat hingga kini.

Seorang YouTuber Ruhi Çenet mengunjungi negara itu, dan merinci pengalamannya dalam sebuah video tahun 2024. Videonya menggambarkan ‘kegilaan konsumsi’ di puncak kekayaan pulau tersebut.

Ruhi Cenet menemukan berbagai mobil mewah terbengkalai di pinggir jalan, termasuk Cadillac, Jeep, dan Land Rover, yang kini hanya berfungsi sebagai pengingat berkarat akan kejayaannya di masa lalu.

Deretan supercar Ferrari yang menjadi saksi bisu kejayaan negara Nauru. (Foto:Dok/Nawacita)

Dia berbicara kepada penduduk setempat, yang membenarkan sebuah cerita yang pernah didengarnya tentang seorang polisi yang membeli Lamborghini, sebelum menyadari bahwa ia tidak muat di dalamnya.

Fosfat terus ditambang dan menyusut pada tahun 1990-an, setelah dieksploitasi oleh kekuatan asing selama beberapa dekade.

Negara pencuci uang

Namun begitu sumber daya pulau yang melimpah itu habis, kekayaan negara itu pun ikut habis. Pengeluaran pemerintah yang besar, dan gaya hidup mewah tidak siap menghadapi keruntuhan ekonomi negara itu.

Karena mencari cara lain untuk menghasilkan uang, Nauru pada suatu saat menjadi surga pajak yang menjual lisensi perbankan dan paspor.

Uang mafia Rusia senilai sekitar 55 miliar pound (Rp1.127 triliun), mengalir melalui bank-bank Nauru hanya dalam satu tahun.

Hal ini menyebabkan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) menetapkan pulau itu sebagai negara pencucian uang pada tahun 2002.

Australia menyelamatkan negara itu dengan memberikan bantuan keuangan, sebagai imbalan atas pulau kecil yang menjadi tuan rumah bagi pusat pencari suaka yang menuju Australia.

Close