RSUD Pasirian Rawat 16 Korban Luka Bakar Akibat Letusan Semeru

RSUD Pasirian Rawat 16 Korban Luka Bakar Akibat Letusan Semeru
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau korban erupsi Gunung Semeru di RSUD Pasirian, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). (ANTARA/HO-Kemenko PMK).

Jakarta – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, saat ini tengah merawat korban luka bakar akibat terkena awan panas Gunung Semeru.

Total ada 16 korban korban luka bakar, yang kini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit tersebut.

“Bahkan, ada korban yang alami luka bakar sampai 80 persen. Karena itu, ini sedang kami perhatikan secara khusus untuk korban-korban ini yang terbakar,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (06/12).

Menurut Muhadjir, korban luka bakar 80 persen yang diklasifikasikan sebagai pasien kritis di RSUD Pasirian berjumlah enam orang.

Dia mengatakan, pemerintah sedang fokus menyelamatkan korban letusan Gunung Semeru.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, setiap ada bencana seperti ini yang diprioritaskan adalah keselamatan korban. Terutama mereka yang cedera, yang kesakitan itu harus betul-betul mendapatkan perawatan maksimal,” katanya.

Baca juga: Bantu Korban Letusan Gunung Semeru, TNI AU Kerahkan Prajuritnya ke Lumajang

Muhadjir mengatakan, korban cedera akibat letusan Gunung Semeru di RSUD Pasirian tidak hanya yang mengalami luka bakar parah, ada pula korban cedera yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Menko PMK telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, untuk mengirimkan bantuan peralatan bagi kebutuhan korban.

“Kondisi luka bakar separah itu, korban tidak bisa dibawa ke RS yang representatif dan lokasinya cukup jauh,” katanya.

Kemenkes diminta mengutus dokter spesialis dan dokter subspesialis, untuk menangani korban dari kalangan bedah plastik, perawat yang sudah pengalaman merawat pasien luka bakar.

“Tadi saya sudah meminta Pak Menkes untuk segera mengirimkan bantuan-bantuan itu,” katanya.

Menko Muhadjir mengatakan, pemerintah juga menangani korban pengungsi secara maksimal.

Penyediaan tempat pengungsian yang layak, kebutuhan logistik dan dapur umum sudah dibuka oleh BNPB bersama Kemensos dan Pemerintah Daerah.

“Untuk mereka yang masih yang ditampung di kantor kelurahan, itu saya minta dipindahkan ke sekolah. Karena kalau di sekolah kan lebih tertutup di ruang-ruang kelas,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *