BATAM – Suhu politik menjelang Pilkada Kepulauan Riau (Kepri) 2024 mulai memanas. Setelah sebelumnya muncul isu kolom kosong, kini pasangan Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris mendapatkan lawan yang tak terduga, duet Wali Kota Batam dan Bupati Karimun, Muhammad Rudi dan Aunur Rafiq.
Bagaimana kekuatan politik kedua pasangan ini? Siapa yang lebih berpeluang menduduki kursi Gubernur Kepri?.
Pengamat politik dari Universitas Riau Kepulauan, Rahmayandi Mulda, memprediksi Pilkada Kepri 2024 akan berlangsung ‘keras’. Menurutnya, perubahan konstelasi politik membuat persaingan semakin ketat, dengan kedua kubu yang memiliki kekuatan politik yang hampir seimbang.
“Awalnya, banyak yang memprediksi hanya ada satu pasangan calon yang melawan kolom kosong. Namun, beberapa partai akhirnya membangun koalisi baru,” jelas Rahmayandi.
Ia menilai, pasangan Ansar-Nyanyang diuntungkan oleh koalisi partai yang kuat. Dengan dukungan dari partai-partai besar seperti Gerindra, Golkar, Perindo dan lainnya, pasangan yang mengusung tagline ‘Ayang’ ini memiliki mesin politik yang cukup kuat.
“Koalisinya Pak Ansar cukup besar. Mesin partai ini berperan penting dalam mendukung pasangan calon, baik dari segi biaya politik, penggalangan massa, maupun tim sukses di lapangan,” tambahnya.
Sementara itu, pasangan Rudi-Aunur, meskipun belum memiliki koalisi sebesar Ansar-Nyanyang, diuntungkan oleh ketokohan keduanya. Rudi yang menjabat sebagai Wali Kota Batam, memiliki pengaruh besar di Kota Batam, wilayah dengan basis suara signifikan. Begitu pula Aunur Rafiq yang berpengaruh di Kabupaten Karimun yang juga merupakan lumbung suara.
“Muhammad Rudi cukup berpengaruh di Batam, banyak yang menilai ia sukses membangun Batam,” ujar Rahmayandi.
“Sedangkan Aunur Rafiq juga memiliki pengaruh yang besar di Karimun, membuat mereka cukup kuat untuk maju di Pilkada Kepri.” sambungnya.
Dengan kekuatan politik yang relatif seimbang, Rahmayandi memprediksi bahwa Pilkada Kepri akan berlangsung keras, diwarnai berbagai isu yang dimainkan selama kampanye. Isu-isu sensitif diperkirakan akan menjadi alat serangan politik antar kubu.
“Untuk Rudi, isu konflik di Rempang-Galang yang sempat memanas akan kembali dimainkan oleh lawan politiknya,” katanya.
Baca juga: NasDem Resmi Usung Muhamad Rudi-Aunur Rafiq Maju di Pilkada 2024 Kepri
Baca juga: Golkar Resmi Usung Pasangan AYANG di Pilkada Kepri 2024
Sementara itu, Ansar kemungkinan akan menghadapi isu yang santer di tingkat pusat, terkait manuver politik Gerindra yang dinilai membangun dinasti-dinasti baru, serta nuansa otoriter yang ditakuti beberapa elit politik.
“Selain itu, kedua pasangan ini juga diperkirakan akan saling memainkan isu dinasti politik, yang akan menjadi topik hangat selama kampanye Pilkada Kepri 2024,” pungkasnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News