Sejak PPKM Berlaku, Kehidupan Buruh dan Sopir Lori di Pelabuhan Terancam

Aktivitas Pelabuhan Sri Payung, Batu 6, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Foto; Muhammad Chairuddin)

Setiap kapal yang masuk akan menjalani pemeriksaan surat-surat perjalanan seperti rapid antigen atau PCR serta vaksinasi terlebih dahulu.

Salah seorang sopir lori, Isro Sitongang mengatakan, sebelum pandemi bisa mengangkut barang hingga empat kali dalam satu harinya. Sementara saat masa pandemi dan PPKM, ia mengangkut barang sebanyak satu hingga dua kali.

“Normalnya tiga sampai empat kali. Sekarang, satu atau dua kali aja sudah mantap,” tuturnya.

Aktivitas Pelabuhan Sri Payung, Batu 6, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Foto; Muhammad Chairuddin)

Ia mengaku kerap kali kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Saat tidak ada panggilan untuk mengangkut barang, ia hanya mengandalkan anak-anaknya yang berprofesi sebagai guru. Ia pun berharap, keadaan dapat kembali normal seperti biasanya.

“Kalau dapat bantuan dari pemerintah baru satu kali dapat. Bantuan itu dari kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaa,” ujarnya. (*)

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Muhammad Bunga Ashab

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *