Sekda Tanjungpinang: Inflasi Terkendali, Harus Dilihat Secara “Fair”

Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat. (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, menanggapi kritik terhadap tingginya inflasi di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Menurutnya, saat ini inflasi di daerah itu sudah terkendali.

Ia menuturkan, jika dilihat dari perspektif tahun ke tahun (y-on-y), inflasi di Tanjungpinang masih terkendali.

“Sebenarnya pemberitaan mengenai inflasi tinggi itu kan terjadi di bulan Februari, itu pun dari sudut pandang bulan ke bulan (m-to-m),” ungkapnya, Senin 11 Maret 2024.

Untuk itu, ia meminta agar semua pihak bersikap ‘fair’ atau adil dalam menilai dan menyampaikan angka inflasi di bulan Februari.

Zulhidayat menilai angka inflasi sebesar 0,08 persen pada bulan tersebut masih dapat dikendalikan dengan baik, bahkan masih jauh di bawah angka inflasi nasional.

Diketahui, berdasarkan data BPS Inflasi year-on-year (y-on-y), nasional pada Februari 2023 sebesar 5,47 persen.

“Kalau Maret belum bisa kita nilai karena bulan ini belum habis,” ucapnya

Namun Zulhidayat tetap mengakui, pada bulan Maret akan wajar terjadi trend kenaikan inflasi. Sebab, bulan ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

“Tidak hanya di Tanjungpinang, tapi di mana-mana di seluruh Indonesia, bahkan di negara-negara Asia Tenggara seperti, Singapura dan Malaysia,” ujarnya.

Akan tetapi lanjut dia, inflasi tersebut tidak akan menjadi masalah jika terkendali.

“Maka ada namanya tim pengendalian inflasi. Artinya inflasi itu dibutuhkan namun tetap harus dikendalikan,” ujarnya.

Baca juga: Harga Ayam di Pasar Tanjungpinang-Bintan Jelang Ramadan Naik Lagi, Rp45 Ribu per Kilogram

Meskipun mengakui potensi kenaikan inflasi pada bulan Maret, terutama menjelang bulan suci Ramadan, Zulhidayat meyakinkan bahwa Pemerintah Kota Tanjungpinang telah aktif dalam mengatasi masalah ini.

Upaya termasuk dalam operasi pasar, seperti yang terjadi di Terminal Sei Carang hari ini, di mana cabai dijual dengan harga yang terkontrol.

“Cabai merah dengan harga Rp65.000 per kilogram. Tentu hal itu kami lakukan untuk mengendalikan harga-harga yang ada di pasar,” tegas Zulhidayat, seraya kembali mengajak semua pihak untuk menyampaikan informasi terkait inflasi dengan sikap yang objektif dan ‘fair’. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News