Setahun Kudeta Myanmar, Orang-orang Masih Mencari Keluarga yang Hilang

Setahun Kudeta Myanmar, Orang-orang Masih Mencari Keluarga yang Hilang
Aung Nay Myo, seorang penyelenggara aksi protes dan penulis satir dari Myanmar, menjemur pakaiannya di tempat penampungan sementara di sebuah lokasi yang tidak disebutkan di sebuah kota di sebuah negara yang berbatasan dengan Myanmar, 27 Januari 2022. Foto Antara

Sejak itu, Myint Aung tak pernah lagi mendengar kabar anaknya, namun kelompok HAM memberi tahu bahwa anaknya tak lagi ditahan di kantor polisi berdasarkan pembicaraan dengan sejumlah orang yang baru saja dibebaskan. Reuters tak dapat memverifikasi informasi ini secara independen.

Banyar Khun Naung, direktur kelompok HAM Karenni, mengatakan remaja itu adalah salah satu dari dua anak muda dalam gambar viral di media sosial.

Dalam gambar itu mereka terlihat melakukan salut “Hunger Games” yang diadopsi oleh para pemrotes ketika mereka ditangkap di sisi sebuah jalan, diikat bersama dengan seutas tali oleh seorang tentara. Saudara perempuannya memastikan lewat telepon bahwa dia adalah Pascalal.

Foto itu tampak dalam sebuah unggahan viral dari sebuah akun yang sepertinya milik perwira militer, dengan keterangan,”Sementara kami membiarkan mereka melakukan yang mereka inginkan sebelum kami menembakkan peluru ke kepala mereka”.

Akun tersebut kemudian dihapus dan Reuters tidak bisa mengontak pemiliknya untuk meminta komentar.

“Dia hanya bocah laki-laki sipil di bawah umur dan dia tidak melakukan kesalahan apa pun,” kata ayahnya.

Polisi di Loikaw tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters yang meminta komentar.

Di Yangon, keluarga Wai Soe Hlaing mengatakan kepada putrinya yang berusia empat tahun bahwa ayahnya sedang bekerja di tempat jauh. Kadang-kadang, kata Win Hlaing, anak itu berbisik kepadanya: “Papaku sudah pergi terlalu lama.”