IndexU-TV

Siapa Unggul di Debat Perdana Pilkada Tanjungpinang, Pengamat: Lis-Raja Lebih Menguasai

Debat
Debat pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang berlangsung di Hotel CK Tanjungpinang, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

TANJUNGPINANG – Debat publik perdana pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang masih menjadi perbincangan masyarakat setelah melihat jagoan tampil.

Debat perdana itu digelar KPU Tanjungpinang di CK Tanjungpinang Hotel pada Sabtu malam 19 Oktober 2024.

Usai debat tersaji, timbul pertanyaan di benak publik siapa yang lebih unggul. Tentu bagi pendukung paslon nomor urut 01, Rahma-Rizha Hafiz, jagoannya paling hebat. Begitu juga dengan pendukung paslon nomor urut 02, Lis Darmansyah dan Raja Ariza (Lis-Raja).

Lantas paslon mana lebih unggul atau menguasai debat publik perdana itu?

Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Raja Haji, Endri Sanopaka, menilai  kedua paslon punya pengalaman memimpin dan memiliki gaya kepemimpinan berbeda. Ia menyampaikan, paslon 01 menonjolkan apa yang sudah dibuatnya ketika memimpin dulu.
Sebab, setiap jawaban yang dipertanyakan berupaya menyatakan bahwa sudah melakukannya.

“Paslon 01 lebih cenderung mengklaim pernah berbuat, padahal masyarakat ingin mendengar ke depan kira-kira apa yang mereka lakukan sesuai tema yang disajikan, bukan cerita kemarin yang dibuatnya,” kata Endri, Senin 21 Oktober 2024.

Sementara paslon 02 merespons lebih berhati-hati dan menjawab sesuai dengan pengalaman, baik itu Lis yang pernah menjadi wali kota dan Raja berpengalaman di birokrasi puluhan tahun.

“Saya lihat paslon 02 lebih cari aman, kalau debat live streaming ini akan berhati-hati. Karena ada sedikit saja tidak logis, itu akan menjadi perbincangan, macam ikan hiu itu. Dan itu tidak salah, karena ikan hiu juga mengandung protein, yang jadi persoalan tidak sesuai potensi kita, kecuali daerah kita penghasil hiu tak masalah,” katanya.

Menurut Endri, dalam debat itu paslon 02 lebih unggul karena mencoba menguasai panggung lebih baik dan  lebih tenang menjawabnya. “Kalau di paslon 02 agak berimbang, ada disampaikan Pak Lis sesuai pengalaman, begitu juga dengan Pak Raja sesuai pengalaman,” ujarnya.

Berbeda dengan paslon 01, karena Rahma lebih cenderung melempar semua jawaban itu ke wakilnya, terkesan seolah-olah memberikan porsi kepada wakil, tetapi, sebenarnya mengantisipasi supaya tidak ceroboh dalam berbicara.

“Saya melihat persentasenya lebih banyak wakilnya bicara daripada wali kotanya. Yang disampaikan wakilnya lebih cenderung tidak sesuai dengan tata pemerintahan, contoh pernyataan akan mencari uang di luar APBD, namanya pemerintah mana bisa cari uang di luar ketentuan yang ada, jatuhnya gratifikasi, korupsi,” katanya.

Dalam debat itu, Endri menuturkan, paslon 01 lebih cenderung menyerang.  Namun, menyerang bunuh diri karena tidak berdasarkan pengalaman pemerintahan. “Sebenarnya yang ditunggu itu paslon 02 yang menyerang, tetapi, tidak terjadi. Makanya, menurut saya unggul walaupun tidak jauh,” ujarnya.

Debat publik ini, mestinya kata Endri, karena kedua calon merupakan mantan wali kota, seharusnya saling memberikan kritik apa yang sudah dilakukan atau saling mengevaluasi. “Sehingga publik tercerahkan dengan kinerjanya. Itu yang tidak nampak,” katanya.

Dengan adanya debat ini, menurutnya, belum mempengaruhi kepada pemilih karena belum klimaks. “Mungkin di debat kedua baru bisa mempengaruhi pemilih,” katanya.

Baca juga: Lis-Raja di Mata Suryatati Mantan Wali Kota Tanjungpinang: Berpengalaman

Sementara itu, Akademisi Kepri, Robby Patria, menilai masing-masing paslon ada kelemahan dan keunggulan dalam mengatasi satu pertanyaan. Misalnya, soal stunting paslon Rahma-Rizha mengedepankan pemberian makanan bergizi, sedangkan Lis-Raja dengan cara pencegahan lewat posyandu.

“Harusnya sebelum pranikah dikedepankan, menikah di bawah 17 tahun tidak boleh, KB darah diperbanyak, penyuluhan nikah. Jawaban paslon itu sesudah divonis stunting,” katanya.

Menurutnya, debat perdana itu belum mempengaruhi pemilih, karena yang muncul itu hanya masalah isu stunting, isu lain tidak muncul seperti pendidikan atau ekonomi.

“Makanya debat kedua KPU Tanjungpinang harus betul-betul mengambil tema yang dibutuhkan Tanjungpinang agar dapat menjangkau pemilih,” katanya.

Debat Kedua November

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang akan menggelar debat kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang pada November 2024.

“Kita gelar debat kedua diakhir masa kampanye di bulan November. Diperkirakan tanggal 19 atau 20 November nanti,” kata Ketua KPU Kota Tanjungpinang, Muhammad Faizal, Senin 21 Oktober 2024.

Debat kedua diadakan, kata Faizal, sudah disepakati antara KPU Kota Tanjungpinang dengan kedua tim paslon.

“Untuk panelis belum tentu yang sebelumnya. Bisa jadi berubah,” sebut dia. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version