IndexU-TV

Stok Kambing Kurang, Peternak di Bintan Bingung Penuhi Pesanan untuk Kurban

Kambing yang sedang dikembang biakkan oleh Waris, seorang peternak Kambing di Bintan. (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Peternak kambing di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mengaku bingung memenuhi permintaan pesanan untuk Hari Raya Idul Adha 2022.

Sebab, kambing yang saat ini tak mencukupi sementara pesanan kambing dari Lampung belum masuk ke Bintan.

Sehingga peternak tidak bisa penuhi permintaan konsumen, untuk kebutuhan di Hari Raya Idul Adha 2022.

“Sudah ada sekitar enam orang yang datang pesan kambing. Tapi, saya tidak berani janji. Karena belum bisa dipastikan masuk atau tidak kambing dari Lampung ke kandang,” kata seorang peternak kambing, Waris di Bintan, Kamis (26/05).

Memang, kata Waris, dirinya ada pelihara 6 ekor kambing di kandang tetepi 6 ekor kambing tersebut tidak dijualnya.

Alasannya, pria tersebut masih mau pelihara hingga mengawinkan kambing tersebut.

Sehingga, enam ekor kambing yang dipeliharanya bisa berkembang biak lebih banyak lagi.

Baca juga: Produksi Vaksin PMK untuk Hewan Ternak Ditargetkan Selesai Sebelum Agustus 2022

Apabila ada kambingan, dirinya mematok harga dengan harga mulai dari Rp2,7 juta per ekor sampai Rp5 juta per ekor.

Karena harga kambing tergantung ukuran kecil besarnya tersebut, dan harga kambing tersebut tidak mengalami kenaikan dari tahun 2021 dengan tahun 2022 ini.

“Nanti, kalau ada lima puluh ekor kambing. Biasanya gitu. Tidak ada kenaikan harga. Masih seperti biasa. Saya tidak bisa tunjukkan kambing dengan harganya,” ucap dia.

Ia berharap, kepada pemerintah untuk segera bisa membantu peternak kambing.

Supaya kebutuhan kambing di Hari Raya Idul Adha bisa terpenuhi.

“Ya, jangan sampai tidak ada kambing seperti ini,” sebut dia.

Berbeda dengan Kosirun, peternak kambing di Bintan lainnya.

Ia menjual kambing dengan harga kisaran Rp3,5 juta per ekor hingga Rp5 juta per ekor.

Kambing yang dijualnya sudah mengalami kenaikan mencapai Rp500 ribuan, dibandingkan tahun sebelumnya.

“Belum ada yang pesan. Ada sekitar 28 ekor kambing,” ucap Kosirun.

Pria ini tidak akan menambah kambing di kandangnya. Karena dikhawatirkan, kambing miliknya akan terjangkit dengan kambing yang baru datang.

“Sekarangkan ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang pada kambing. Kita takut kambing kita sehat jadi sakit pulak,” sebut dia.

Baca juga: Pemkab Bintan Segera Cari Solusi untuk Cegah Kelangkaan Stok Sapi dan Kambing
Exit mobile version