Hal senada pun disampaikan oleh Komisaris Prestige Aviation Rudy Salim. Ia mengatakan, melalui Ehang 216 sebagai pesawat tanpa awak, efisiensi dalam pengawasan lokasi bencana, pemberian bantuan bencana, dan rute pengiriman logistik dapat ditingkatkan.
Ke depannya, Bamsoet mengatakan Badan SAR Nasional (Basarnas) dapat pula memanfaatkan Ehang 216 dalam pendistribusian bantuan bencana.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini berharap keberadaan Ehang 216 dapat menjadi jalan keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi oleh Indonesia selaku negara kepulauan. Di samping itu, Bamsoet pun berharap Prestige Aviation dapat senantiasa meningkatkan kapasitas Ehang 216.
“Kami menunggu kapasitas Ehang yang lebih besar lagi. Jika sekarang 2 seat (kursi), kami menunggu menjadi 4 seat sehingga mampu mengangkat beban mencapai 400 kilogram. Sekarang, baru bisa 200 kilogram,” kata Bamsoet. (*)