Tata Cara dan Niat Iktikaf di Bulan Ramadan

Tata Cara dan Niat Iktikaf di Bulan Ramadan
Tata Cara dan Niat Iktikaf di Bulan Ramadan. Foto: Antara

JAKARTA – Iktikaf adalah amalan sunah yang biasa dilakukan di bulan Ramadan. Meskipun iktikaf bisa dilakukan kapan saja, namun umat Muslim melakukannya pada 10 malam terakhir bulan Ramadan untuk meraih malam lailatul qadar.

Berikut tata cara iktikaf di bulan Ramadan.

Secara praktik, arti iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan tujuan semata-mata untuk beribadah kepada Allah.

Rasulullah SAW juga menyarankan umat Islam untuk beriktikaf di bulan Ramadan terutama pada 10 malam terakhir.

مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ

Artinya: “Siapa yang ingin beriktikaf bersamaku, maka beriktikaflah pada sepuluh malam terakhir.” (HR Ibnu Hibban).

Baca juga: Muslim Wajib Tahu, Tanda-Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar

Rukun Iktikaf

Tata cara iktikaf di bulan Ramadan dilakukan sesuai dengan rukun iktikaf. Rukun iktikaf terdiri atas empat poin, yaitu.

– Niat
– Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumakninah salat
– Masjid sebagai tempat iktikaf
– Orang yang beriktikaf.

Syarat Iktikaf

Selain itu, melaksanakan iktikaf di bulan Ramadan juga harus memenuhi syarat iktikaf:

– Beragama Islam
– Baligh
– Berakal sehat
– Bebas dari hadas besar

Apabila orang yang menjalankan iktikaf tidak memenuhi syarat tersebut, maka iktikafnya dianggap tidak sah.

Baca juga: Catat, Ramadan akan Terjadi Dua Kali dalam Setahun pada 2030

Tata Cara Iktikaf di Bulan Ramadan

Tata cara iktikaf di masjid dapat diawali dengan membaca niat terlebih dulu sesuai dengan jenis iktikaf yang akan dilakukan.

Terdapat tiga jenis iktikaf, yaitu iktikaf mutlak, iktikaf terikat waktu tanpa terus-menerus, dan iktikaf terikat waktu secara terus-menerus selama sepuluh hari Ramadan.

1. Membaca niat iktikaf

Di bawah ini terdapat beberapa pilihan niat iktikaf yang bisa Anda sesuaikan:

– Niat iktikaf mutlak

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى

Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat iktikaf di masjid ini karena Allah ta’ala.

– Niat iktikaf terikat waktu tanpa terus-menerus

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an i’tikaf fi hadzal masjidi yaumann lailan kamilann/ shahran lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat iktikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.

– Niat iktikaf terikat waktu terus-menerus

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا

Nawaitu an’itikafa fi hadzal masjidi shahran mutthathabiann.

Artinya: Aku berniat iktikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.