Tingginya Konsumsi Air Tanah dan Ancaman Jakarta Tenggelam

Tingginya Konsumsi Air Tanah dan Ancaman Jakarta Tenggelam
Foto aerial kawasan tanggul laut di Muara Baru, Jakarta, Sabtu (18/12/2021). ANTARA/Dhemas Reviyanto

Namun, kondisi ini sangat tergantung dengan laju penurunan tanah. Jika laju penurunan tanah dapat dikurangi maka proyeksi penurunan itu dapat ditahan tidak sampai empat meter.

Mengendalikan Konsumsi Air Tanah

Saat ini cakupan layanan air minum perpipaan di Jakarta baru mampu memenuhi 64 persen yang menyuplai 20.725 liter air per detik untuk 908.324 sambungan pelanggan.

Keterbatasan ini yang diperkirakan masyarakat tidak memiliki akses air minum perpipaan namun malah menggunakan air tanah secara terus menerus sehingga menjadi salah satu penyebab penurunan muka tanah.

Untuk itu, siasat meningkatkan layanan air bersih perpipaan menjadi salah satu solusi untuk menekan penggunaan air tanah yang dapat menahan laju penurunan tanah.

Pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta meneken nota kesepakatan sinergi dan dukungan penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Nota kesepakatan itu mencakup rincian program, jangka waktu serta skema pembiayaan yang tepat melalui sinergi proyek SPAM.

Nantinya, BUMD DKI Jakarta yakni PAM Jaya harus mampu menyediakan suplai tambahan sebanyak 11.150 liter per detik dan tambahan infrastruktur distribusi yang mencakup 35 persen wilayah pelayanan baru untuk perpipaan kepada kurang lebih satu juta tambahan pelanggan baru pada 2030.

Kementerian PUPR juga menginvestasikan sebesar Rp2,1 triliun untuk proyek infrastruktur SPAM hilir.

Proyek itu untuk penyerapan air minum curah tahun pertama Proyek SPAM Regional Jatiluhur I, SPAM Regional Karian-Serpong, dan fasilitasi proyek terkait pembangunan Instalasi Pengolahan Air Buaran III.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah membangun tiga SPAM Regional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk mendukung pelayanan air minum di DKI Jakarta.

Adapun tiga proyek itu, yakni SPAM Regional Jatiluhur I dan SPAM Regional Karian-Serpong yang saat ini telah berjalan, serta SPAM Regional Djuanda/Jatiluhur II masih dalam tahap penyiapan.

Keberadaan tiga SPAM Regional tersebut, diharapkan dapat menambah kapasitas suplai air minum Provinsi DKI Jakarta sebesar 9.254 liter per detik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan pelayanan sebesar 30 persen.