Batam – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyatakan tujuh orang di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), dinyatakan positif virus COVID-19 varian Omicron.
Sebelumnya ada dua orang yang terkonfirmasi positif Omicron merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari Malaysia. Sedangkan lima orang lainnya adalah warga Batam.
Untuk kelima orang yang dimaksud, dua di antaranya merupakan karyawan perusahaan yang berada di kawasan Kabil, Nongsa, Batam,
Keduanya diketahui terjangkit dari salah satu rekan kerjanya yang sebelumnya sudah di karantina di salah satu rumah sakit di Batam.
“Warga Batam ada 5 orang sebelumnya ada dua PMI sudah kita rawat di RS Galang,” kata Didi melalui telepon seluler, Kamis (27/1).
Baca juga: Trip Pertama Wisman Asal Singapura Tiba di Batam 28 Januari
Dikatakan Didi, warga yang terkonfirmasi positif Omicron itu katanya masih masuk dalam kategori Probable atau Kemungkinan.
“Nah ini juga mengherankan, yang terjangkit awal ini malah tidak ada notifikasi probable. Makanya kita minta untuk periksa ulang lagi sampelnya,” tegas Didi.
Sementara dua lainnya diketahui merupakan hasil pemeriksaan mandiri yang dilakukan di dua rumah sakit berbeda.
Keduanya diketahui baru saja kembali dari perjalanan luar kota, dan melakukan pemeriksaan PCR mandiri, sebagai syarat utama kembali beraktivitas di perusahaannya.
“Dua sampel lain ini, hasil PCR mandiri. Karena perusahaan mereka minta hasil PCR, sebelum masuk kantor. Mereka ini baru kembali dari luar kota,” kata dia.
Baca juga: BP Batam Gandeng Kejaksaan Awasi Proyek Strategis di Kepri
Satu lainnya, dijelaskannya merupakan warga Batam yang kebetulan melakukan pemeriksaan di kawasan Bintan.
Data satu orang tersebut, diakuinya sempat menjadi perdebatan, karena sebelumnya warga Batam tersebut tercatat sebagai pasien probable Omicron dari Kabupaten Bintan.
“Iya itu sempat ada miss dari data Provinsi, kebetulan aja dia melakukan PCR ulang di Bintan setelah datang dari Batam. Tapi datanya malah masuk kesana bukan ke kita,” terangnya.
Meski begitu, Didi menegaskan bahwa saat ini kondisi dugaan penyebaran varian Omnicron di Batam masih dalam kondisi aman.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengiimbau agar lebih memperketat protokol kesehatan.
“Kan yang omicron yang dua itu. Saya belum tahu juga tengah malam di kirim wa nya coba tanya pak Didi aja deh. Intinya protokol Kesehatan harus dilakukan. Vaksin masker itu kuncinya,” katanya.