Turki Diminta Tutup Jalur Kapal Perang Rusia di Laut Hitam

Turki
Kapal patroli Angkatan Laut Rusia korvet kelas Bykov Dmitry Rogachev berlayar di Bosphorus dalam perjalanannya ke Laut Hitam, di Istanbul, Turki (16/2/2022). (ANTARA/Reuters/Yoruk Isik)

Ankara – Turki diminta Ukraina agar menutupi jalur kapal perang Rusia di Laut Hitam, yakni Selat Bosphorus dan Dardanelles, kata Duta Besar Ukraina di Ankara, Vasyl Bodnar, Kamis (24/2).

Bodnar juga mengatakan, Rusia harus diberi sanksi setelah meluncurkan serangan darat dan udara secara besar-besaran terhadap Ukraina.

Turki, yang juga negara anggota NATO yang berbagi perbatasan Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia, menentang sanksi namun menyebut aksi Rusia terhadap Ukraina tidak dapat diterima.

Berdasarkan pakta 1936, Ankara memiliki kendali atas kedua selat tersebut dan dapat membatasi lintasan kapal perang jika terancam atau selama masa perang.

Baca juga: Ukraina Sebut 8 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia

“Kami meminta supaya wilayah udara, selat Bosphorus dan Dardanelles ditutup. Kami telah menyampaikan tuntutan kami yang relevan kepada pihak Turki. Pada saat bersamaan, kami ingin menerapkan sanksi terhadap pihak Rusia,” kata Bodnar saat konferensi pers di Ankara.

Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan, mengulangi tawarannya untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina.

Menurutnya, Turki yang menjalin hubungan baik dengan keduanya akan mengambil sebuah langkah yang tidak membahayakan hubungan bilateral mereka.

Erdogan meminta Ukraina dan Rusia, agar melanjutkan perundingan dan mengatakan NATO harus “menentukan sikapnya”.