Turnamen Sepak Bola di Pulau Buru Ricuh, Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan

Suasna ricuh turnamen sepak bola di Pulau Buru, Karimun, Selasa (26/09) sore. (Foto:Dok/Istimewa)

KARIMUN – Turnamen sepak bola di Kandis, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) rusuh, Selasa (26/09) sore.

Bahkan polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, karena kerusuhan berujung anarkis dan tidak terkendali.

Kerusuhan tersebut terjadi saat pertandingan antara kesebelasan Salwa Cafe dan IPTED.

Sebelumnya, pertandingan yang digelar di lapangan sepak bola Kandis Pulau Buru itu berjalan dengan lancar.

Namun pada menit ke 25 babak kedua, atau sekira pukul 17.30 WIB keributan mulai terjadi.

Bermula pemain kesebelasan Salwa Cafe atas nama Tesen terjatuh, dan salah satu pemain IPTED mendapatkan tindakan atau sanksi dari wasit.

Hal tersebut memicu pendukung kesebelasan IPTED masuk ke lapangan, dan mengejar wasit serta pemain kesebelasan Salwa Cafe.

Aksi pukul hingga pelemparan batu terjadi, sehingga menyebabkan beberapa pemain kesebelasan Salwa Cafe luka-luka.

Anggota Polsek Buru berupaya melerai orang-orang yang sedang rusuh dan melakukan evakuasi terhadap korban luka-luka.

Namun karena kondisi semakin tak terkendali, polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Baca juga: Asian Games 2022, Wushu Sumbang Emas Ketiga untuk Indonesia

“Terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, karena kondisi saat itu sangat tidak kondusif,” kata Iptu Junaidi, Kapolsek Buru dikonfirmasi, Rabu (27/09).

Junaidi menyebutkan, pihaknya mempertemukan kedua kesebelasan untuk membuat kesepakatan perdamaian.

Kemudian Polsek Buru juga melakukan koordinasi dengan pihak panitia, pengawas pertandingan dan manajer tim untuk mengambil langkah ke depan.

“Atas keributan tersebut pihak kesebelasan Salwa Cafe tidak akan menuntut atas tindakan yang dilakukan oleh pihak pendukung kesebelasan IPTED,” tambah Junaidi.

Sementara Camat Buru, Rahendra yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, turnamen sepak bola terbuka tersebut digelar sejak tanggal 27 Agustus hingga 1 Oktober 2023.

Rahendra menyebutkan turnamen tetap dilanjutkan. Dimana setelah kerusuhan, kesebelasan IPTED mengundurkan diri dari turnamen.

“Polsek sudah mengadakan pertemuan. IPTED mengundurkan diri. Turnamen diadakan oleh Ikatan Pemuda Kandis, jadwalnya hingga 1 Oktober,” kata Rahendra.

Aksi kerusuhan dan tindakan polisi membubarkan keributan juga sempat direkam oleh warga yang berada di lokasi. Video-video tersebut banyak diunggah di media sosial.