BINTAN – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau bungkam setelah melaksanakan pengukuran ulang lahan yang dikuasai ahli waris almarhum Pr Tjong Njok Hiong, Vylsia di Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur, Selasa (29/03).
“Belum waktunya saya sampaikan. Nanti, ada waktunya saya sampaikan,” kata Kepala Kasi (Kasi) Sengketa BPN Bintan, Arpeni di lokasi.
Informasi yang dihimpun, BPN Bintan mengukur ulang lahan terkait adanya dugaan sengketa tanah yang dikuasai ahli waris almarhum Pr Tjong Njok Hiong, Vylsia dengan warga sekitar.
Lahan yang dikuasai peninggalan amrhum Pr Tjong Njok Hiong seluas kurang lebih 9,7 hektare.
Penguasaan lahan dibuktikan dengan Sertifikat Hak Pakai Nomor 335 tanggal 23-09-1964 terdaftar atas nama Pr Tjong Njok Hiong.
Sementara, BPN Kabupaten Bintan sudah menyatakan bahwa Sertifikat Hak Pakai Nomor 335 tanggal 23-09-1964 terdaftar atas nama Pr Tjong Njok Hiong telah berakhir haknya pada tanggal 01 Januari 1971.
Sedangkan ahli waris, Vylsia masih ingin menguasai lahan tersebut, dengan menunjukkan patok batas tanah peninggalan almarhum orangtuanya ke petugas BPN Kabupaten Bintan.
Kegiatan pengukuran lahan itu disaksikan oleha Lurah Gunung Lengkuas Waliyar Rachman, pihak Polres Bintan dan warga yang tinggal di Kampung Bina Maju.
“Tahun 2008, saya sudah berusaha untuk melakukan perpanjangan surat. Dulu di sini rumah tidak banyak seperti sekarang,” kata Vylsia setelah selesai menunjukkan patok batas tanah.
Vylsia mendatangi kantor Lurah Gunung Lengkuas untuk meminta menghentikan aktifitas di atas lahan yang dikuasainya.
“Saya berharap bisa lancar saja, untuk mengurus perpanjangan surat Sertifikat Hak Pakai. Karena selama ini, tidak bisa. Tadi, ngukur saja, lancar-lancar saja setelah ada pihak kepolisian,” sebut dia.
Baca juga: Bintan Marching Carnaval Berlangsung Meriah
