TANJUNGPINANG – Pengungsi asal Afghanistan kembali menggelar unjuk rasa di depan kantor perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jalan Peralatan, Km 7, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (29/06).
Sejak pukul 10.30 WIB, mereka sudah tiba di depan kantor Komisioner Tinggi PBB (UNHCR) itu. Mereka pun siap bermalam jika permintaan tidak dipenuhi.
Dari pantauan di lapangan, para pengungsi sudah memasang terpal berwarna hijau berukuran 4×4 meter sebagai atap mereka berteduh dan terlihat ada yang memasang tenda untuk menginap di depan kantor UNHCR.
Azobeir Pasha, salah seorang pengungsi meminta Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) untuk menangani permasalahan kesehatan yang dialami para pengungsi tinggal di Hotel Bhadra, Kabupaten Bintan.
Menurutnya, para pengungsi tidak bisa lagi menerima sistem asuransi, dikarenakan penetapan sistem asuransi tahun lalu. Dampaknya para pengungsi kesulitan untuk akses perawatan medis bagi mereka.
“Baru baru ini kami sangat sulit menemui dokter dan meberima obat. Kami meminta IOM kembali ke sistem sebelumnya,” kata
Azobeir saat ditemui di lokasi, Rabu (29/06).
Ia menyampaikan, kedatangan mereka kali ini hanya untuk meminta solusi dari permasalahan kesehatan yang mereka alami. “Kalau tak ada solusi kami terpaksa menginap di sini,” ucapnya.
Ia menyebut, sebelumnya mereka sudah menyurati pihak IOM untuk mencarikan solusi. Namun, surat itu belum ada tanggapan dari pihak IOM. “Hal itu yang membuat kami terpaksa turun ke sini. Jika tidak ada respons, maka kami tidak akan balik,” ujarnya.
Hingga berita ini diterbitkan masih berupaya meminta keterangan terkait tuntutan para pengungsi. (*)