Vladimir Putin Keluarkan Dekrit Paksa Tentara Bayaran Setia pada Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin bersama para jenderalnya. (Foto:Doc/TASS)

JAKARTA – Personel paramiliter dan tentara bayaran dipaksa untuk setia kepada Rusia lewat dektrit yang ditandatangani Presiden Vladimir Putin.

Presiden Rusia, Vladimir Putin resmi meneken dektrit tersebut, Jumat (25/08). Sehingga kelompok paramiliter di Rusia harus bersumpah di depan bendera Rusia.

Kebijakan tersebut muncul dua hari setelah bos tentara bayaran Wagner Grup, Yevgeny Prigozhin yang dilaporkan tewas dalam kecelakaan pesawat jatuh, Rabu (23/8).

Pesawat jet pribadi itu terbang dari Moskow ke St.Petersburg, dan jatuh di daerah Tver. Embraer mengangkut tiga kru dan tujuh penumpang.

“Langkah ini bertujuan untuk membentuk landasan spiritual dan moral, demi meningkatkan pertahanan Negara Federasi Rusia,” tulis pada dektrit tersebut seperti dikutip AFP.

Menyoal kontrak, pasukan khusus dari Chechen, Akhmat, pernah menandatangani kesepakatan untuk mengganti Wagner Grup di bawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Wagner Grup Bakal Diambil Alih Rusia Pasca Yevgeny Prigozhin Tewas

Dalam kontrak dektrit juga disebutkan, semua ‘unit sukarelawan’ harus menandatangani kontrak sebelum 1 Juli. Nantinya unit-unit terebut di bawah kendali Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu.

Para pasukan bayaran akan mendapatkan manfaat serta perlindungan yang sama seperti pasukan reguler, termasuk dukungan bagi keluarga, jika mereka terluka maupun terbunuh.

Langkah tersebut ditempuh, usai Prigozhin enggan melanjutkan kontrak dengan Kremlin.

Pada akhir Mei lalu, Prigozhin mengumumkan akan menarik seluruh personel Wagner pada 1 Juni lalu. Ia lalu menyerahkan garis depan ke Kementerian Pertahanan Rusia.

Wagner memiliki perang penting dalam perang Rusia-Ukraina. Mereka sempat berhasil merebut Soledar hingga daerah di Bakhmut.

Bahkmut juga sempat menjadi medan tempur paling panas selama invasi berlangsung.