IndexU-TV

WN Indonesia Direkrut Rusia Jadi Tentara Bayaran untuk Berperang Lawan Ukraina

MOSCOW – Batalyon ‘Arbat’ Armenia yang tergabung dalam Brigade ‘Fifteen’ mengumumkan telah merekrut warga negara Indonesia menjadi tantara bayaran untuk berperang melawan Ukraina.

Para tantara bayaran yang direkrut tersebut, akan mendapatkan pelatihan militer di wilayah pendudukan Ukraina. Kabar tersebut dilaporkan bulgarian military.

Menurut sebuah postingan Batalyon Arbat di Telegram menyebutkan, beberapa penduduk setempat telah menyatakan kesiapan mereka untuk pergi ke Republik Rakyat Donetsk, menerima pelatihan dari instruktur kami, dan terlibat dalam pertempuran.

Pengumuman ini disertai dengan sebuah video yang memperlihatkan orang-orang Indonesia, meneriakkan slogan yang memuji batalyon tersebut. Namun tidak disebutkan berapa jumlah warga Indonesia yang direkrut.

Didirikan September 2022, Batalyon Arbat adalah unit pasukan khusus yang terkenal dengan kelompok penyerang bergeraknya, sebagaimana dilaporkan Russian Today.

Batalyon Arbat dipimpin eks anggota kelompok tantara bayaran Grup Wagner, Heik Gasparyan yang dikenal dengan tanda panggilan ‘Abrek’.

Unit tersebut secara resmi berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada 1 Juli 2023. Saat ini, para pejuang ‘Arbat’ aktif di wilayah Kursk.

Pendiri divisi tersebut, Armen Sargsyan memiliki sejarah yang rumit. Menurut Direktorat Intelijen Utama [GUR] Kementerian Pertahanan Ukraina, Sargsyan adalah bos kriminal dari wilayah Donetsk yang dikenal dengan julukannya ‘Gorlovsky’.

Dia dilaporkan memiliki hubungan dengan keluarga mantan presiden terguling Viktor Yanukovych, dan dicap sebagai penyelenggara ‘titushki’ penentang gerakan Maidan. Sejak 2014, Ukraina telah memasukkannya ke dalam daftar orang yang dicari secara internasional.

Pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa sedikitnya 10 tentara bayaran dari Indonesia turut serta dalam pertempuran di pihak pasukan Ukraina.

Akan tetapi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui informasi tersebut, dan menekankan bahwa klaim ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, juru bicara Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI Nugraha Gumilar dengan tegas menyatakan bahwa personel militer mereka dilarang terlibat dalam kegiatan tentara bayaran.

“Tugas militer kita adalah menjaga kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, serta melindungi rakyat dari kekerasan. Pekerjaan tentara bayaran tidak sejalan dengan tugas tersebut,” tegas Nugraha Gumilar.

Exit mobile version