5 Fakta Patola, Olahan Daging Ular Piton Khas Minahasa

Foto: Getty Images

2. Makan Ular Piton Tradisi atau Tren?

Masyarakat Minahasa memiliki tradisi berburu di hutan. Biasanya mereka berburu hewan-hewan seperti babi, tikus dan kelelawar untuk dikonsumsi. Sebenarnya tidak ada pemburu yang secara khusus berburu ular piton.

Dikutip dari Liputan 6 (04/07/2017), Denni menyebutkan bahwa kebiasaan makan ular piton di Minahasa merupakan tren yang berkembang. Menurutnya, itu dipengaruhi dengan tren makan daging hewan untuk pengobatan.

5 Fakta Patola, Olahan Daging Ular Piton Berempah khas Minahasa Foto: Yoseph Ikanubun

Meskipun begitu, Denni mengatakan bahwa itu harus diteliti lagi. Lebih lanjut, Denni juga menyebut hanya orang-orang tertentu yang memang suka saja makan ular piton.

Hal itu berbeda dengan mengonsumsi daging anjing dan daging babi yang memang sudah sejak lama dikonsumsi masyarakatMinahasa.

3. Daging Ular Piton Ditawarkan di Pasar dan Supermarket

Tidak hanya diburu sendiri, ular piton ternyata juga banyak ditawarkan di pasaran. Salah satunya di Pasar Tomohon. Di pasar tersebut daging ular dijajakan dengan cara digantung memanjang.

Bukan hanya di pasar tradisional saja, daging ular piton juga dijual di supermarket. Seperti yang pernah viral beberapa tahun lalu, di mana daging ular piton dijual di Transmart Manado.

Daging ular piton tersebut dipotong-potong kemudian dipress dalam wadah, seperti layaknya daging sapi dan ayam. Hal itu pun menghebohkan publik.

Namun, Store Manager Transmart Bahu Manado saat itu menyebutkan kalau tersedianya daging ular piton dikarenakan memang kebutuhan masyarakat. Menurutnya, tidak ada larangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *