Hai Sahabat Ulasan, tempe bisa menjadi alternatif yang baik sebagai pengganti daging. Tempe, yang terbuat dari kedelai, merupakan produk khas Indonesia yang sangat bernutrisi. Cocok dipilih bagi mereka yang menganut pola makan nabati atau ingin mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
Proses pembuatan tempe melibatkan fermentasi kedelai dengan penambahan bakteri sehat tertentu. Fermentasi ini menghasilkan pertumbuhan jamur putih yang disebut miselium dalam beberapa hari.
Proses ini memakan waktu sekitar 2-3 hari dan menghasilkan nutrisi yang baik untuk pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, satu masalah umum adalah masa simpan tempe yang cenderung pendek.
Baca Juga: 9 Benda yang Harus Dihindari Berada di Atas Kulkas
Berikut beberapa tips yang dapat membantu Sahabat Ulasan menyimpan tempe agar lebih awet, seperti disadur dari Fimela.com:
1. Pilih Tempe Berkualitas dari Bahan Baku Unggul
Usahakan untuk mencari tempe yang terbuat dari kedelai non-transgenik dan dikemas secara bertanggung jawab. Kebanyakan tempe di pasaran dikemas dengan plastik. Meskipun plastik dapat membantu memperpanjang umur simpan tempe, pastikan tempe yang Anda pilih terlihat baik dari luar dan tidak memiliki bau atau tanda-tanda pertumbuhan bakteri yang meragukan setelah dibuka.
2. Simpan Tempe dalam Keadaan Dingin
Di supermarket, tempe yang tersedia biasanya terbungkus plastik. Pilihlah yang terlihat segar dan simpanlah di tempat yang sejuk. Hindari penyimpanan tempe di tempat yang sering terbuka, seperti pendingin tanpa pintu atau freezer yang sering dibuka. Ingatlah bahwa meskipun Anda menyimpan tempe di dalam kulkas atau freezer, bakteri masih aktif. Oleh karena itu, tetap perhatikan batas waktu simpannya.
3. Rencanakan Pemanfaatan Tempe
Tidak perlu jadwal yang ketat, namun, rencanakan kapan Anda akan menggunakan tempe. Jika Anda akan mengonsumsinya dalam waktu seminggu, simpanlah di kulkas. Tempe bisa bertahan selama 2-3 minggu jika disimpan dengan benar di dalam kulkas. Jika tidak akan digunakan dalam beberapa hari atau Anda masih ragu, lebih baik menyimpannya di dalam freezer. Dalam kondisi beku, tempe bisa bertahan selama sebulan atau lebih.
Baca Juga: Rahasia Panjang Umur: 9 Kunci Hidup Sehat hingga Usia 100 Tahun
4. Simpan Tempe dengan Rapat dan Kering
Proses fermentasi tempe dapat menyebabkan kelembaban di sekitar kacang kedelai. Meskipun fermentasi ini penting, pastikan untuk menyimpan tempe dengan rapat dan kering. Gunakan wadah kedap udara untuk mengurangi risiko proses fermentasi yang berlanjut di kulkas. Pastikan tempe tetap kering, kedap udara, dan terjaga suhunya untuk memperpanjang umur simpannya.
5. Kenali Tanda-tanda Kerusakan
Penting untuk mengenali tanda-tanda tempe yang sudah tidak layak konsumsi. Jika tempe mulai berbau tidak sedap atau berlendir, sebaiknya tidak dimakan. Meskipun tempe yang menguning masih aman, periksa dengan memotongnya untuk memastikan tidak ada jamur yang berkembang di dalamnya. Sedangkan bintik hitam normal, jamur cerah atau berbau tajam menandakan tempe sudah tidak layak konsumsi.
Dengan memperhatikan cara penyimpanan yang tepat, Anda bisa memperpanjang masa simpan tempe Anda. Namun, jangan lupa untuk tidak menyimpannya terlalu lama sebelum digunakan.***
Ikuti Artikel Lainnya diĀ Google News